Selasa, 30/04/2024 - 07:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

AS Berhati-hati dalam Berbagi Informasi Intelijen dengan Israel

ADVERTISEMENTS

Logo Badan Intelijen Pusat AS terlihat di lobi markas CIA di Langley, Virginia, 3 Maret 2005.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 WASHINGTON — Ketua Komite Intelijen parlemen Amerika Serikat (AS), Mike Turner mengatakan, Washington berhati-hati dalam berbagi informasi intelijen kepada Israel. Turner mengatakan, AS bersikap selektif terhadap informasi yang diberikan kepada Israel, khususnya dalam melacak para pemimpin Hamas.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Turner mengatakan, selama perjalanannya baru-baru ini ke Timur Tengah, Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) William Burns bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antara intelijen AS dan Israel. “Direktur Burns sudah sangat jelas bahwa kami tidak hanya memberikan akses langsung terhadap informasi intelijen kami. Dan hal ini tentunya memberi kami kemampuan untuk berhati-hati,” kata Turner kepada program Face the Nation di CBS News pada Ahad (3/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Houthi Akui Serang Kapal Tanker Inggris dan Tembak Jatuh Drone AS
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Mengenai kegagalan intelijen Israel dalam menangani serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober, Turner mengatakan, serangan itu berdampak buruk bagi Israel. Menurut Turner, serangan mengejutkan Hamas tidak hanya menunjukkan kegagalan intelijen Israel namun juga kegagalan respon militer Israel di lapangan.

ADVERTISEMENTS

“Hal ini jelas merupakan bias institusional yang mengakibatkan penolakan terhadap hal ini. Namun aspek lain yang membuat hal ini sangat berbahaya adalah bahkan ketika peristiwa 7 Oktober mulai terjadi, pasukan mereka tidak bereaksi. Mereka tidak memiliki kemampuan pengerahan pasukan untuk merespons, bukan hanya kemampuan intelijen untuk mencegahnya,” ujar Turner.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Inggris Panggil Dubes Israel Menyusul Tewasnya Petugas Kemanusiaan

Tentara Israel kembali mengebom Jalur Gaza pada Jumat (1/12/2023) pagi setelah jeda kemanusiaan selama seminggu berakhir. Setidaknya 509 warga Palestina telah tewas dan 1.316 terluka sejak Jumat dalam serangan udara Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober. Jumlah korban yang meninggal dunia akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah melonjak menjadi 15.523 sejak dimulainya perang pada 7 Oktober.

Jumlah korban luka pada periode yang sama meningkat menjadi 41.316 orang. Sementara Israel mengklaim jumlah korban tewas di Israel mencapai 1.200 orang. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi