Rabu, 01/05/2024 - 11:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

HIBURAN

Femisida Langsung Vs tidak Langsung, Apa Bedanya?

ADVERTISEMENTS

Perempuan depresi (Ilustrasi). Femisida berbeda dari pembunuhan biasa karena femisida mengandung aspek ketidaksetaraan gender, dominasi, maupun agresi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani meminta masyarakat agar peka terhadap lingkungan sekitar. Hal itu penting untuk mencegah terjadinya kekerasan berbasis gender.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Masyarakat hendaknya meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar untuk mencegah terjadinya kekerasan berbasis gender,” kata Andydalam seminar daring bertajuk “Memahami Femisida sebagai Bentuk Kekerasan Gender Terhadap Perempuan”, di Jakarta, Selasa (5/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh
Berita Lainnya:
Penampilannya di Coachella Disebut yang Terburuk, Grimes Minta Maaf

Dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar, lanjut Andy, masyarakat dapat menyikapi secara cepat dan tepat kekerasan berbasis gender, khususnya dalam relasi intim dan kekerasan seksual.

ADVERTISEMENTS

“Dengan masyarakat lebih peka terhadap lingkungan diharapkan dapat mencegah terjadinya femisida langsung maupun femisida tidak langsung,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Andy menjelaskan femisida merupakan pembunuhan terhadap perempuan yang didorong oleh kebencian, dendam, penaklukkan, penguasaan, dan pandangan terhadap perempuan sebagai barang kepemilikan sehingga boleh berbuat sesuka hatinya. Femisida berbeda dari pembunuhan biasa karena femisida mengandung aspek ketidaksetaraan gender, dominasi, maupun agresi.

Berita Lainnya:
Warganet Tuduh Le Sserafim Lip-Sync di Coachella Pekan Kedua

Dalam kesempatan tersebut, Andy mencontohkan kasus kematian pendeta Flo atau Florensye Selvin Gaspersz di Maluku. Peristiwa tersebut tergolong bentuk femisida tidak langsung.

“Pendeta Flo dikenali oleh lingkungannya sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan suaminya, sehingga menimbulkan kecurigaan bahwa ini merupakan kasus pembunuhan,” katanya.

Andy menyebut bahwa kekerasan yang dialami Flo menyebabkan dia tidak dapat menjalankan tugas pelayanan kepada jemaat. Alhasil, Flo pun kehilangan mata pencarian.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi