Selasa, 30/04/2024 - 02:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Cuci Darah, Kapan Waktu Tepat Melakukannya?

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Menjaga kesehatan ginjal merupakan hal penting yang sudah seharusnya dilakukan sejak dini. Ginjal merupakan salah satu organ yang memiliki peran penting dalam tubuh, fungsi utamanya untuk menyaring darah dari racun dan zat berbahaya yang tidak dibutuhkan dalam tubuh.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Namun dalam kasus dan masalah kesehatan tertentu, ginjal dapat kehilangan fungsinya dan tubuh seseorang akan kehilangan kemampuan untuk menyaring darah juga membuang sisa zat berbahaya dari dalam darah. Jika itu terjadi, maka mereka harus melakukan cuci darah, yang merupakan prosedur wajib dilakukan ketika seseorang tidak lagi memiliki ginjal dengan fungsi baik. Apa itu cuci darah dan apa fungsinya bagi tubuh kita?

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Konsultan ginjal hipertensi RS Medika Permata Hijau, dr Hery Emria, SpPD-KGH, menjelaskan cuci darah atau lebih dikenal dengan istilah medis hemodialisis merupakan prosedur dalam dunia kedokteran yang dilakukan untuk membuang racun dan zat-zat sisa dalam darah yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh menggunakan mesin. Proses cuci darah biasanya dilakukan tiga kali dalam sepekan dan akan berlangsung selama empat jam pada setiap prosedurnya. Namun dokter bisa saja merekomendasikan kebutuhan tergantung dari kondisi dan kesehatan Anda.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Dampak Buruk Sering Menahan Pipis, Anyang-anyangan Hingga Infeksi Saluran Kemih
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Pada seseorang yang sehat, darah disaring di dalam ginjal dan sisa-sisa cairan dan racun akan dibuang melalui uretra dalam bentuk urine,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (6/12/2023).

ADVERTISEMENTS

Namun jika ginjal kehilangan kemampuannya untuk bisa menyaring darah dengan maksimal, ini dapat membuat racun dan zat-zat berbahaya lainnya mengendap dalam tubuh. Penyakit apa saja yang membutuhkan cuci darah?

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Ia mengatakan sudah dipastikan bahwa penyakit ginjal merupakan jenis penyakit yang mengharuskan seorang pasien untuk melakukan cuci darah, karena cuci darah sendiri berfungsi untuk menggantikan tugas ginjal dalam menyaring zat-zat berbahaya dalam tubuh. Kondisi gagal ginjal baik kronis maupun akut merupakan alasan utama apakah seseorang membutuhkan cuci darah atau tidak, jika fungsi ginjal telah menurun sebanyak 80 sampai 90 persen maka cuci darah adalah hal wajib yang harus dilakukan oleh pengidap gagal ginjal.

Gagal ginjal sendiri bisa terjadi akibat beberapa kondisi yang bisa merusak ginjal, seperti hipertensi, diabetes, lupus atau penyakit ginjal polikistik. Beberapa orang bisa terkena ginjal tanpa alasan yang diketahui. Gagal ginjal bisa menjadi kondisi jangka panjang, atau bisa datang tiba-tiba setelah sakit parah atau cedera.

Berita Lainnya:
Bahaya, Jangan Biasakan Tidur di Kasur yang Sama dengan Bayi

Kapan harus cuci darah?

Cuci darah hanya dapat dilakukan setelah mendapatkan diagnosa dan rekomendasi pengobatan dari dokter. Apabila Anda mengalami gagal ginjal yang tingkat kerusakannya telah mencapai 80 sampai 90 persen maka cuci darah biasanya akan diwajibkan untuk mencegah adanya komplikasi di kemudian hari. Darah yang terkontaminasi zat-zat berbahaya bisa menyebabkan berbagai macam masalah yang serius.

 

Cuci darah juga bisa dilakukan pada pasien gagal ginjal yang sedang menunggu donor organ ginjal. Ini terjadi pada pasien gagal ginjal kronis, dimana ginjalnya sudah tidak bisa dipulihkan kembali dan harus menunggu donor untuk mengganti ginjalnya.

Anda bisa mengonsultasikan masalah terkait cuci darah dengan dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal atau ahli nefrologi. Namun cuci darah bisa dihindari dengan memperhatikan gaya hidup agar tetap sehat, seperti tetap rutin berolahraga, menjaga kadar gula serta tekanan darah, juga memenuhi kebutuhan cairan dengan mengonsumsi air putih minimal 8 gelas sehari. 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi