Sabtu, 04/05/2024 - 08:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Tes Personal Colour Mulai Tren, Apa Pengaruhnya untuk Penampilan?

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Pemilihan warna sudah jadi kebutuhan sehari-hari ketika memilih pakaian. Tampilan bahkan bisa memengaruhi personal branding alias citra atau reputasi dari setiap individu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Namun di Indonesia, tak jarang masyarakat masih kebingungan ketika memilih pakaian. Mereka bisa menghabiskan waktu ketika memilih warna, padu padan, model pakaian, hingga aksesori lain dan juga menentukan make-up.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Oya Miranti, seorang Master Colour Image Consultant mengatakan warna adalah komponen paling penting dalam penampilan seseorang. Saat ini masih banyak orang merasa bingung dalam melakukan padu padan, membeli baju yang salah warna, bisa jadi mubazir.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Kalau sudah gak percaya diri, pasti mood terganggu, jadi kami mengajak banyak orang agar lebih mengenal dirinya. Personal branding bukan sekadar warna melainkan menemukan warna yang tepat sesuai diri kita,” kata Oya dalam Peresmian WOW Colour Style Academy, Tempat Pelatihan Personal Colour Consultant di Indonesia di Jakarta, Rabu (6/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Apa kaitannya warna baju dengan personal branding? Oya menjelaskan sebetulnya efek warna ini sangat bisa membangun karakter asli seseorang. Sering kali banyak orang memilih warna lebih aman, seperti hitam, abu dan putih. Pemilihan warna bisa memberikan pesan untuk  memunculkan kepribadian.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Satelit Relai Queqiao-2 China Siap Mendukung Misi Sampel Sisi Jauh Bulan

Pemilihan warna yang tepat bisa membuat seseorang menjadi tampak lebih ceria, bagaimanapun keadaan mereka. Mereka bisa cheer up, atau dikatakan tidak ada efek apa pun dari keadaan mereka, ketika menentukan warna yang tepat.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Jadi warna apa yang terbaik itu memengaruhi karakter seseorang. Ada yang karakternya manja, sweet, warna apa yang bisa membangun personality dia, kita gak mau jadi orang biasa-biasa saja,” ujar dia.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Untuk  menentukan pilihan warna yang tepat, bisa menentukan DNA individu terlebih dulu adalah warna yang berhubungan pada diri mereka. Salah satu cara penentuannya adalah dari warna kulit dalam. 

Biasanya orang suka mencari warna berdasarkan kulit, baik itu putih, sawo matang atau kuning langsat. Tetapi ada yang lebih penting yaitu berdasarkan warna kulit dalam, ada kategori cool dan warm

Ada pula yang netral tapi senetral apapun warna itu, penting untuk menentukan warna cocok, lebih cool (spring dan autumn) atau warm (summer dan winter). Warna pilihan bertujuan agar benar-benar mencerminkan personality branding dan membangun citra positif, tetapi beda dengan pencitraan yang mungkin kurang nyaman.

Berita Lainnya:
NASA: Batuan Mars yang Misterius Mungkin Berasal dari Pantai Kuno 

Dampak positif melakukan tes warna ini bisa membuat wajah lebih segar, sehat, tidak kelihatan capek, letih. Atau wajah  tentunya bisa lebih muda, jadi bisa memberi kesan mengurangi kerutan di wajah, bisa sedikit memudar, dan pipi yang aslinya sedikit turun, tapi terlihat lebih kencang . 

“Jadi itu dampaknya yang penting di dunia kerja ingin bersosialisasi dengan orang, warna tepat bisa menciptakan aura positif dengan personality baik kehadiran jadi percaya diri, orang yang melihat kita akan merasa punya koneksi, kita punya value dan orang lebih percaya,” kata dia menambahkan.

Tes warna personal branding ini terbilang masih sepi pada sekitar 2017. Namun setelah pandemi Covi-19, tes warna ini juga mulai dikenal di Indonesia sampai saat ini.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi