Kamis, 02/05/2024 - 18:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Cegah KDRT, Kemenag: Calon Pasutri Harus Matang Secara Emosional

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Masyarakat Indonesia baru-baru ini dikejutkan dengan peristiwa pembunuhan empat orang anak yang diduga dibunuh ayahnya di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan. Peristiwa itu juga diawali kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), sehingga ibu dari empat anak itu pun sampai dirawat di rumah sakit. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Untuk mencegah terjadinya KDRT, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Bimas Islam Kemenag) mengimbau kepada setiap calon Pasangan Suami Istri (Pasutri) agar mempersiapkan diri dengan baik untuk menjadi kepala rumah tangga maupun ibu rumah tangga. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Calon Pasutri harus matang secara emosional, matang secara sosial, dan siap secara ekonomi sebelum melangsungkan pernikahan,” ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag, Prof Kamaruddin Amin saat dihubungi Repubika.co.id, Jumat (8/12/2023). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Jika semua belum siap, menurut dia, maka bisa sangat rawan terjadi KDRT dan bahkan bisa berujung pada perceraian. “Jika semua itu belum siap banyak hal yang bisa terjadi, dampaknya sistemik, bisa terjadi KDRR, bisa ada perceraian, dan bisa melahirkan anak yang tidak berkualitas,” ucap dia. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Ahli Kemukakan Dampak Infeksi Bakteri Meningitis pada Manusia

Untuk mencegah KDRT, menurut dia, Bimas Islam Kemenag melalui Kantor Urusan Agama (KUA) juga sudah memiliki program Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin (Bimwin Catin). Di dalam bimbingan itu, setiap calon pengantin diberikan banyak materi, termasuk cara membangun keluarga Sakinah, Mawadah wa Rahmah. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dalam program itu, menurut Kamaruddin, setiap calon pengantin diajarkan bagaimana cara menjadi ibu rumah tangga dan kepala rumah tangga yang baik. Selain itu, diberikan juga materi tentang kesehatan reproduksi agar bisa melahirkan generasi berkualitas dan tidak stunting. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Kita juga ajarkan tentang menajemen keuangan keluarga dan seterusnya. Kita kerjasama dengan BKKBN dan juga Kemenkes. Nah itu yang kita berikan kepada calon-calon pengantin, sehingga diharapkan bisa mencegah KDRT,” kata Kamaruddin.

Namun, persoalan yang terjadi di rumah tangga bisa disebabkan banyak faktor, termasuk dalam peristiwa yang terjadi di Jagakarsa baru-baru ini. Karena itu, menurut dia, kasus seperti itu harus menjadi tanggung jawab bersama. 

Berita Lainnya:
Batasi Penggunaan Ponsel pada Anak, Usia Berapa Idealnya Anak Punya Akun Medsos?

“Tentu faktornya banyak, kita belum tahu persis apa motifnya. Tapi saya kira tentu faktornya tidak sederhana. Mungkin karena masalah ekonomi di situ, mungkin ada masalah ketidakpahaman tentang sakralitas keluarga, tentang agama, dan segala macam, jadi faktornya banyak,” jelas dia. 

“Sehingga ya memang harus menjadi perhatian bersama seluruh komponen bangsa untuk kita bisa memebrikan peehatian kepada keluarga-keluarga Indonesia,” kata Kamaruddin. 

Dia menambahkan, sebenarnya di KUA juga memberikan konsultasi bagi keluarga yang bermasalah. Misalnya, kalau ada keluarga yang menghadapi masalah, penghulu dan penyuluh agama itu akan memberikan konsultasi gratis.

“Tapi kan tidak bisa dilakukan sendiri tentunya, karena masalahnya sangat kompleks. Memang semua pihak harus memberi perhatian. Mungkin bukan hanya pemerintah tapi juga masyarakat, lingkungan sekitar,” jelas dia. 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi