Kamis, 02/05/2024 - 01:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Kataeb Hizbullah Berjanji Tambah Serangan ke Pasukan AS

ADVERTISEMENTS

Israel menyerang Hizbullah di Lebanon selatan pada Selasa (17/10/2023) pagi, menurut militer Israel.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 BAGHDAD — Pejabat keamanan milisi Hizbullah Kateb di Irak Abu Ali al-Askari mengatakan serangan ke kepentingan Amerika Serikat (AS) merupakan “peraturan keterlibatan baru” dengan Washington. Hal ini disampaikan dalam unggahan di media sosial.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kelompok yang memiliki koneksi dengan Iran itu tidak mengaku bertanggung jawab atas serangan ke Kedutaan Besar AS di Baghdad pada Jumat (9/12/2023) lalu. Namun Hizbullah Kateb mengklaim kedutaan tersebut merupakan basis operasi untuk rencana operasi militer.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

AS dan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani mengecam serangan tersebut. Ia mengatakan serangan itu merupakan tindakan teror terhadap misi diplomatik.

ADVERTISEMENTS

Namun, Kataeb Hizbullah (KH) mengatakan kedutaan merupakan pangkalan yang digunakan untuk merencanakan operasi militer. Al-Askari mengatakan  sebagai misi diplomatik hanya “tunduk” pada perintah dan mementingkan diri sendiri.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Bahagianya Ukraina Mendapatkan Paket Bantuan dari AS

Dalam sambungan telepon dengan Sundani, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, menunjuk Kataeb Hizbullah dan kelompok lain, Haraket Hizbullah al-Nujaba, yang bertanggung jawab atas serangan ke personil AS baru-baru ini dan mengatakan AS memiliki hak untuk merespons.

Pemerintah AS melaporkan sejak pertengahan Oktober lalu sudah lebih dari 80 serangan ke kepentingan AS di Irak dan Suriah. Sebagian besar diklaim kelompok-kelompok milisi Irak yang memiliki hubungan dengan Iran. Serangan-serangan itu dilancarkan sebagai respon dukungan Washington terhadap Israel atas pengeboman di Gaza.

Kelompok yang menamakan diri sebagai Perlawanan Islam di Irak ini mengklaim melakukan 11 serangan terhadap pasukan AS pada Jumat lalu. Serangan terbanyak dalam satu hari sejak serangan-serangan tersebut dimulai pada pertengahan Oktober.

Berita Lainnya:
Hizbullah Ubah Permukiman Israel di Utara Pendudukan Palestina Jadi 'Kota Hantu'

Sudani telah memerintahkan pasukan keamanan untuk menyelidiki serangan kedutaan. Kantornya mengatakan  pada Sabtu kemarin perdana menteri juga mengganti resimen yang bertanggung jawab atas keamanan di Zona Hijau, area tempat bangunan vital dan misi diplomatik berada.

Dalam sebuah tantangan terhadap Sudani, Kataeb Hizbullah mengatakan pasukan keamanan Irak yang bekerja sama dengan pasukan AS merupakan “kaki tangan kejahatan.”

Selain staf diplomatik di Irak, AS memiliki sekitar 2.500 tentara di negara itu. Washington mengatakan pasukan itu dalam misi untuk memberi saran dan membantu pasukan lokal memerangi sisa-sisa ISIS, yang pada tahun 2014 menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah sebelum akhirnya dikalahkan

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi