Rabu, 01/05/2024 - 17:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMISYARIAH

OJK Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah Melalui Pesantren

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah. Hal tersebut dilakukan melalui lingkungan pondok pesantren di daerah yang diharapkan bisa meningkatkan pemberdayaan ekonomi syariah dan kesejahteraan masyarakat.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Kami mengajak adik-adik ini untuk memanfaatkan inklusi keuangan syariah. Pertama dibukakan Simpel, Simpanan Pelajar Syariah, kemudian ada Tabungan Haji Muda, ini supaya mengajak mereka untuk menggunakan produk jasa keuangan syariah, dan ini insya Allah membekas ke ingatan mereka, supaya mereka ke depan menjadi anak-anak muda yang cerdas keuangan bisa menyiapkan masa depan dengan baik,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam permyataan tertulisnya, Kamis (14/12/2023). 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Hal tersebut disampaikan dalam program Santri Cakap Literasi Keuangan Syariah (SAKINAH) dan Ekosistem Pondok Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS) di Pesantren Al-Ikhlas Lambuya, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Kamis (14/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Mudik Lebaran 2024, Whoosh Beroperasi 52 Perjalanan per Hari
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Frideriva mengharapkan, dengan kegiatan tersebut, para santri lebih memahami produk dan layanan keuangan syariah, dan bisa menggunakannya dengan bijak untuk bisa mengelola keuangan pribadi lebih baik.

ADVERTISEMENTS

Sementara itu Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Ikhlas Lambuya sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengapresiasi OJK telah proaktif hadir langsung ke pondok pesantren yang memiliki potensi dalam pengembangan ekonomi syariah. Hal itu mengingat ada lebih dari 20 juta santri dari sekitar 40 ribu pondok pesantren di seluruh Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Program SAKINAH ini sangat bagus, ya, karena kita ajarkan anak-anak kita ini mengenal OJK dan juga ekonomi syariah yang aktual bukan hanya teoritis. Ini yang sangat penting,” ujar Nasaruddin. 

Nasaruddin menilai, kehadiran OJK ke pondok pesantren merupakan suatu langkah proaktif. Tidak hanya memberikan instruksi dari atas tapi ini langsung ke pondok pesantren namun sangat efisien dan efektif.

Kolaborasi kegiatan SAKINAH – EPIKS ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan dengan melibatkan Pondok Pesantren, Bursa Efek Indonesia, Bank Syariah Indonesia dan Bank Muamalat. Kegiatan literasi keuangan SAKINAH – EPIKS di Pondok Pesantren Al-Ikhlas Lambuya Konawe dihadiri sekitar 260 orang yang terdiri dari santri, guru/asatidz, pengurus/pimpinan Pondok Pesantren, para Ibu-Ibu dan para pelaku UMKM di sekitar.

Berita Lainnya:
Gerak Syariah OJK Ambil Peluang Tumbuhkan Inklusi

Kegiatan tersebut diharapkan akan menciptakan Duta Literasi Keuangan Syariah melalui program Training of Trainers edukasi kepada para guru/asatidz yang diharapkan dapat menjadi agen edukasi untuk membantu peningkatan literasi keuangan syariah masyarakat sekitar pondok pesantren. Dalam kegiatan SAKINAH – EPIKS juga diberikan simbolisasi program inklusi keuangan syariah melalui pengukuhan Agen Laku Pandai di Pondok Pesantren, penyerahan Produk SimPel iB kepada 100 santri, penyerahan produk Kartu Santri, penyaluran Pembiayaan KUR Syariah kepada UMKM di wilayah Pondok Pesantren, penyerahan produk Tabungan Haji Muda kepada 90 santri, serta pencanangan pendirian Galeri Investasi Edukasi Pasar Modal Syariah.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi