Senin, 20/05/2024 - 15:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Ganjar Sindir Program Makan Siang Gratis Telan Anggaran Rp400 T

BANDA ACEH -Capres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo menyinggung program makan siang gratis untuk rakyat yang didengungkan pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 2 Prabowo-Gibran, saat memberikan sambutan dalam acara alumni aktivis GMNI di Gedung Serba Guna GBK, Jakarta, Kamis (27/12).

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Dalam kesempatan itu, mulanya Ganjar mengajak para alumni GMNI untuk mendengar dan menolong apa yang dikeluhkan rakyat Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Pasalnya, dia mendengar dan merasakan langsung saat blusukan kampanye yang dimulai dari Merauke bahwa di sana masih minim fasilitas kesehatan.

“Seorang Pendeta Leo, saya ulang cerita ini yang dia harus menolong ibu melahirkan, “bapak Ganjar kami berada dalam ketidakmudahan, kami tidak punya ilmu itu, tapi di kampung kami tidak ada fasilitas itu, dan tidak ada orang yang mau menolong ini dan mampu menolong ini, yang ada tinggal kami,” ungkapnya.

Berita Lainnya:
Ternyata Sebelum Dimutilasi, Kepala Istri yang Dibunuh Suami di Ciamis Dipukul Pakai Kayu

“Bagaimana menolongnya, mereka kalau membawa ke rumah sakit, RS jauh, ke mana mereka harus lewat, bukan jalannya rusak atau jelek, tidak ada jalan, dan kemudian kita berpesta pora tinggi-tinggi sekali,” sambung Ganjar.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu lantas menyinggung soal program makan siang gratis untuk rakyat yang digembar-gemborkan pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 2 Prabowo-Gibran, hingga menelan anggaran Rp450 triliun.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Maaf, dan Rp400 T mau digunakan untuk makan siang?” ujar Ganjar disambut tawa hadirin.

Berita Lainnya:
Takut Dipanggil ICC, Netanyahu Minta Bantuan AS

Berkenaan dengan itu, kata Ganjar, alumni GMNI yang notabene adalah intelektual harus kritis terhadap jargon-jargon yang didengungkan pada calon pemimpin.

ADVERTISEMENTS

Oleh karena itu, alumni GMNI mengemban tanggung jawab moral menghadapi pesta demokrasi lima tahunan.  

ADVERTISEMENTS

“Alumni GMNI adalah intelektual, mari kita makin kritis pada soal jargon, pada soal program, pada soal gimmick, karena di balik Politik yang besar, di balik Debat yang ditonton tepuk tangan yang sangat meriah, sebenarnya ada tanggung jawab moral kita untuk melakukan pendidikan politik kepada rakyat,” tutur Ganjar

“Jangan bohongi rakyat,” imbuhnya menegaskan lalu disambut riuh tepuk tangan hadirin.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi