Minggu, 05/05/2024 - 16:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Benjamin Netanyahu Ancam Ubah Lebanon Jadi Seperti Gaza 

ADVERTISEMENTS

 TEL AVIV – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mulai kehilangan kesabaran dalam menghadapi kelompok Hizbullah Lebanon yang terus melancarkan serangan lintas batas dan terlibat baku tembak dengan pasukan Israel di perbatasan. Netanyahu mengancam akan mengubah Lebanon menjadi seperti Jalur Gaza.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Hizbullah membuat kesalahan serius terhadap kami pada 2006 dan melakukannya lagi sekarang. Mereka menganggap kami lemah seperti jaring laba-laba, dan sekarang mereka melihat laba-laba seperti apa kami ini,” kata Netanyahu saat bertemu dengan pasukan Israel di pemukiman Kiryat Shmona di utara dekat dengan perbatasan Lebanon, Senin (8/1/2024), dikutip laman Middle East Monitor.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pada 2006, Israel dan Hizbullah memang pernah terlibat konflik selama sebulan. Netanyahu mengatakan, pasukan Israel akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mengembalikan keamanan di perbatasan utara. “Saya beri tahu Anda bahwa ini adalah kebijakan saya. Kami telah memberikan contoh kepada Hizbullah tentang apa yang terjadi pada teman-temannya di selatan,” ujar Netanyahu merujuk pada agresi Israel ke Jalur Gaza dalam rangka menumpas kelompok Hamas.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Sekjen PBB Terkejut Banyaknya Wartawan yang Syahid di Gaza
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Itulah yang akan terjadi di sini, di utara. Kami akan melakukan apa pun untuk mengembalikan keamanan,” tambah Netanyahu. Pemimpin senior Hizbullah, Wissam Al-Hassan, tewas pada Senin (8/1/2024) pagi, dalam serangan udara Israel ke kota Khirbet Selm di Lebanon selatan.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Pekan lalu, Hizbullah menembakkan lebih dari 60 roket ke pangkalan militer Israel. Hizbullah mengatakan, serangan itu merupakan respons atas kematian wakil pemimpin Hamas, Saleh al-Arouri, yang terbunuh akibat serangan drone Israel ke Beirut.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Sebagai bagian dari respons awal terhadap kejahatan pembunuhan pemimpin besar Sheikh Saleh al-Arouri, perlawanan Islam (Hizbullah) menargetkan pangkalan kendali udara Meron dengan 62 jenis rudal,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan, Sabtu (6/1/2024), dikutip laman Al Arabiya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Saleh al-Arouri terbunuh dalam serangan drone Israel ke kantor Hamas di Mecherfeh di Beirut selatan, Lebanon, Selasa (2/1/2024). Selain Arouri, setidaknya terdapat lima orang lainnya yang turut tewas dalam serangan itu, termasuk dua komandan Brigade Al-Qassam, yakni sayap militer Hamas.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Pasukan Israel Targetkan Jurnalis Palestina di Gaza Tengah

Arouri menjadi pemimpin Hamas paling senior yang dibunuh Israel sejak pecahnya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023. Hizbullah sebelumnya telah memperingatkan bahwa mereka tidak akan membiarkan pembunuhan Arouri berlalu begitu saja. “(Pembunuhan Arouri) adalah kejahatan besar dan berbahaya yang tidak bisa kami diamkan,” ujar Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah, dalam pidatonya yang disiarkan di televisi, Rabu (3/1/2024).

Arouri adalah tokoh yang berperan membangun kembali hubungan Hamas dengan Hizbullah di Lebanon. Kedua kelompok tersebut sempat berseberangan karena mendukung pihak yang berbeda dalam konflik sipil di Suriah. Hizbullah, yang didirikan oleh Garda Revolusi Iran pada tahun 1982, pernah berperang selama sebulan melawan Israel pada 2006. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi