Rabu, 01/05/2024 - 16:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

OTOMOTIF
OTOMOTIF

Menko Luhut Bilang Pemerintah Bakal Naikkan Pajak Motor Nonlistrik

ADVERTISEMENTS

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menaikkan pajak kendaraan sepeda motor nonlistrik.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

  JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menaikkan pajak kendaraan sepeda motor nonlistrik. Nantinya, pajak tersebut akan diberikan untuk subsidi ongkos transportasi umum seperti kereta cepat dan LRT.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kami tadi rapat dan berpikir untuk menaikkan pajak untuk kendaraan sepeda motor non-listrik sehingga nanti itu bisa memberikan subsidi ongkos-ongkos seperti LRT atau kereta cepat. Dengan demikian, kita mencoba melihat ekuilibrium dan juga dalam konteks menurunkan polusi udara,” kata Luhut dalam sambutannya pada peluncuran jenama kendaraan listrik asal China, BYD, Kamis (18/1/2024). pemerintah tengah merumuskan sejumlah langkah untuk memitigasi perubahan iklim. Langkah-langkah tersebut akan dibicarakan bersama dalam rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo pada pekan depan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Moeldoko: PEVS Jadi Pameran Kendaraan Listrik Terbesar di Asia Tenggara
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ia mengatakan, dalam beberapa bulan ini pihaknya sudah menemukan simpul-simpul masalah dan berharap menjadi kesempatan untuk membuat Jakarta lebih bersih, lebih sehat. “Dan bisa mengurangi subsidi berobat yang mencapai Rp 10 triliun, kita cari ekuilibrium untuk membuat ekonomi tetap berjalan dengan baik, seperti waktu penanganan COVID, sehingga ekonomi bisa jalan dan penanganan polusi udara juga berjalan,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin mengatakan pemerintah terbuka untuk seluruh opsi dalam mendukung transisi energi. Saat ini, konsumsi energi saat ini 41 persen berasal dari batu bara dan 38 persen berasal dari bahan bakar minyak dan gas (LPG). “BBM dan LPG ini menarik karena kita impor 50 persen lebih,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
PEVS 2024 Ditargetkan Raup Transaksi Lebih Rp 400 M

 

Ditambah, pemerintah juga memberikan subsidi untuk BBM. Pemerintah menghabiskan hampir Rp 30 triliun hanya untuk BBM saja.

Oleh karena itu, pemerintah membuka semua jenis strategi agar dapat melakukan transisi energi. “Kita perlu berbagai strategi untuk bertransisi dari energi yang kita impor dan subsidi yang beremisi dan berpolusi menjadi yang lebih bersih,” katanya.

Terkait apakah hanya roda dua yang dinaikkan pajaknya, Rachmat mengatakan hal itu masih akan dibicarakan dan belum diputuskan,

“Kita perlu pelajari lagi, belum diputuskan,” katanya.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi