Senin, 06/05/2024 - 04:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

Pengamat Saran Bangun Pabrik Baterai Berbahan Nikel Dalam Negeri

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Pengamat Energi Iwa Garniwa menyarankan agar Indonesia membangun pabrik baterai yang berbahan nikel di dalam negeri untuk mewujudkan ekonomi yang berkelanjutan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Guru Besar Fakultas Teknik Elektro Universitas Indonesia (UI) ini merespons pernyataan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka pada debat yang berlangsung pada Minggu (21/1) terkait penggunaan litium besi fosfat (LFP) untuk menggantikan penggunaan nikel.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Bangun pabrik baterai dengan kekuatan konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN), atau undang investor asing untuk membangun pabrik baterai berbahan dasar nikel, namun kepemilikan harus didominasi pemerintah Indonesia,” ujar dia saat dihubungi di Jakarta, Senin (22/1/2024).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Dorong Industri Kopi Nasional, Kemenperin Bakal Adakan Diklat 3 in 1

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Ia menegaskan, penggunaan LFP dan nikel bukanlah dua hal yang perlu untuk dipertentangkan, karena keduanya sama-sama dapat dikembangkan untuk mewujudkan ekonomi yang berkelanjutan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 

“Saya melihat baik LFP maupun nikel dua-duanya dapat dikembangkan bukan dipertentangkan. Jadi, kebijakan nikel sebagai bahan baterai dapat diteruskan sambil mengikuti perkembangan teknologinya,” ucapnya.

 

Namun, dirinya mengemukakan bahwa pengembangan teknologi baterai di Indonesia masih belum matang, sehingga masih diperlukan penelitian lebih lanjut.

 

“Penelitian mesti terus dilakukan agar teknologi baterai sudah lebih matang dan perkembangan dari waktu ke waktu tidak terlalu drastis. Jenis bahan baterai juga perlu terus dikembangkan agar lebih beragam. Oleh karena itu, Indonesia harus mampu melihat mana yang menguntungkan, utamanya dalam pengembangan industrialisasinya,” paparnya.

Berita Lainnya:
Proyek PT PP di Luar Negeri Gunakan Dana Perbankan Internasional

 

KPU RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

 

Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023, debat kedua 22 Desember 2023, dan debat ketiga 7 Januari 2024, KPU menggelar debat keempat yang mempertemukan para cawapres.

 

Tema debat keempat meliputi energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat.

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi