Rabu, 01/05/2024 - 10:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

DPR tidak Berfungsi, Praktisi Soroti Tata Pemerintahan Jokowi

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Praktisi good governance As’ad Nugroho menyampaikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengabaikan tata kelola pemerintahan yang baik. Hal itu tampak dari tidak berfungsinya DPR RI sebagai lembaga legislatif, dalam mengimbangi kekuatan pemerintah selaku eksekutif.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Begitu juga di BUMN, governance-nya buruk. Biasanya di BUMN ada assessment tata kelola, tapi entah mengapa, belakangan tidak ada lagi itu,” ucap As’ad dalam Podcast Narada Syndicate yang dipandu oleh aktivis Kusfiardi dikutip di Jakarta, Rabu (24/1/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

As’ad menilai, berbagai prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, seperti transparansi, akuntabilitas, demokrasi serta hukum sudah diabaikan pemerintahan Jokowi. Hal itu, disebabkan Presiden Jokowi tidak memiliki perhatian besar pada pentingnya tata kelola sejak periode pertama pemerintahannya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pansus Bidik Kawasan Senayan Hingga Kemayoran Jadi Aset Milik Pemprov DKI
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Bisa kita lihat dalam 100 hari pertama pemerintahannya, justru terjadi pelemahan KPK, yang menunjukkan lemahnya komitmen Presiden Jokowi pada pemberantasan korupsi. Padahal persoalan korupsi itu adalah akar dari buruknya tata kelola,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

As’ad menganggap, Jokowi juga gagal mencegah munculnya benturan kepentingan antara jabatannya dengan kepentingan pribadi maupun keluarga. Seharusnya, sambung dia, Jokowi mampunmencegah keluarganya maupun orang dekatnya untuk memanfaatkan jabatan presiden agar tidak terjadi korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) tak bisa punah. 

Berita Lainnya:
Giliran PITI Ancam Laporkan Pendeta Gilbert ke Polisi

Padahal, menurut As’ad, tujuan dari gerakan reformasi 1998 ketika menggulingkan Presiden Soeharto adalah bertujuan memberantas KKN. Namun, kata dia, Presiden Jokowi sekarang menunjukkan komitmen yang lemah dalam pemberantasan KKN, bahkan sejak periode pertama pemerintahannya.

“Hal itu disebabkan Pak Jokowi tak ikut dalam gerakan reformasi, sehingga dia tidak bisa memahami bahwa musuh utama reformasi adalah KKN. Maka komitmen dia untuk memberantas KKN pun lemah,” ujar As’ad.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi