Selasa, 07/05/2024 - 21:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Hari Gizi Nasional Jatuh pada Hari Ini, Ini Sejarah dan Alasannya

ADVERTISEMENTS

JAKARTAHari Gizi Nasional (HGN) memiliki akar sejarah yang panjang dalam upaya perbaikan gizi masyarakat di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Sejak 1950, Menteri Kesehatan dr J Leimena menunjuk Prof Poorwo Soedarmo sebagai kepala Lembaga Makanan Rakyat (LMR), yang dikenal sebagai Instituut Voor Volksvoeding (IVV).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Prof Poorwo Soedarmo dikenal sebagai Bapak Gizi Indonesia, sementara LMR menjadi lembaga yang berperan dalam pengkaderan tenaga gizi di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dilansir Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan pada Kamis (25/1/2024), HGN sendiri diperingati untuk mengenang dimulainya pengkaderan tenaga gizi Indonesia melalui pendirian Sekolah Juru Penerang Makanan oleh LMR pada 25 Januari 1951.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Sejak saat itu, pendidikan tenaga gizi terus berkembang pesat di banyak perguruan tinggi di Indonesia. Karena itu, tanggal 25 Januari ditetapkan sebagai Hari Gizi Nasional Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Di Luar Nalar, Israel Gunakan Suara Tangisan untuk Kecoh Warga Palestina

Peringatan HGN pertama kali diadakan oleh LMR pada pertengahan tahun 1960-an, dan dilanjutkan oleh Direktorat Gizi Masyarakat sejak tahun 1970-an hingga sekarang. Tema besar HGN di era RPJMN 2015-2019 adalah “Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat Berprestasi”.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pada peringatan HGN ke-59 (2019), pejabat yang saat itu menduduki posisi Dirjen Kesehatan Masyarakat, yaitu dr. Kirana Pritasari, menyampaikan bahwa peringatan HGN menjadi momentum penting untuk menggalang kepedulian dan meningkatkan komitmen dari berbagai pihak dalam membangun gizi menuju bangsa sehat berprestasi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Prestasi gizi Indonesia mengalami perbaikan dalam prevalensi masalah gizi, terutama gizi kurang dan stunting. Meskipun masih di atas ambang batas WHO untuk masalah Kesehatan Masyarakat, prevalensi gizi kurang dan stunting menurun berturut-turut dari 19,6 persen menjadi 17,7 persen, dan dari 37,2 persen menjadi 30,8 persen, berdasarkan Riskesdas 2013-2018.

Berita Lainnya:
13 Kantong Mayat Dibawa Petugas dari Lokasi Kecelakaan KM 58

Namun, dr Kirana mengingatkan bahwa Indonesia akan menghadapi tantangan masalah gizi lebih dan obesitas, serta penyakit tidak menular yang cenderung meningkat. Karena itu, upaya perbaikan gizi masyarakat memerlukan koordinasi dan penguatan intervensi sensitif, serta konvergensi dan keberlanjutan program.

Intervensi gizi sensitif yang melibatkan sektor nonkesehatan juga diakui sebagai elemen kunci keberhasilan perbaikan gizi masyarakat. Dirjen Kesehatan Masyarakat menekankan bahwa upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat melalui program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga adalah kunci untuk mencapai hasil yang maksimal.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi