Kamis, 02/05/2024 - 18:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Pemerintah Punya Sederet Program untuk Turunkan Kasus Stunting, Apa Saja?

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Dalam upaya menurunkan prevalensi (angka kejadian) stunting, pemerintah Indonesia telah mencanangkan sejumlah program. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada anak yang ditandai kurangnya tinggi badan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, Senin (5/2/2024), pemerintah telah menggencarkan intervensi spesifik untuk mengatasi stunting. Terdapat 11 jenis intervensi spesifik untuk mencapai target penurunan stunting pada 2024.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Diketahui bahwa angka stunting di Indonesia telah mengalami penurunan, yakni dari 24,4 persen pada 2021 menjadi 21,6 persen pada 2022. Di tahun 2024, pemerintah menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen dengan adanya pelaksanaan intervensi spesifik.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Adapun 11 intervensi spesifik yang dirancang Kemenkes antara lain skrining anemia, konsumsi tablet tambah darah (TTD) remaja putri, dan pemeriksaan kehamilan (ANC). Dilakukan pula konsumsi tablet tambah darah ibu hamil dan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronik (KEK).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Kemenkes: Perubahan Iklim 2024 Membuat Kasus DBD di Indonesia Kembali Naik

Selain itu, pemerintah menggencarkan pemantauan pertumbuhan balita di berbagai daerah, anjuran pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif, pemberian MPASI kaya protein hewani bagi anak di bawah dua tahun, tata laksana balita dengan masalah gizi, dan peningkatan cakupan dan perluasan imunisasi. Digagas juga edukasi remaja ibu hamil dan keluarga.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam sebuah pernyataan menyampaikan bahwa 11 program intervensi spesifik itu diarahkan pada dua fase pertumbuhan. Fase pertama yakni saat ibu mengandung atau sebelum melahirkan, sementara fase kedua yang dimaksud adalah sesudah ibu melahirkan, yang utamanya menyasar pada bayi usia 0-24 bulan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Ibu Hamil Jangan Sering-Sering Tahan Kencing Selama Perjalanan Mudik

Kedua fase itu diutamakan sebab menjadi determinan terhadap stunting yang paling tinggi. Artinya, penyebab tingginya stunting ada di fase-fase tersebut. Sementara, apabila anak sudah diketahui mengalami stunting, harus ditangani oleh dokter anak di rumah sakit daerah.

Menkes menganalogikan stunting seperti kanker dengan sejumlah stadium. Sebelum masuk ke kondisi stunting, akan melewati empat stadium. Stadium satu yaitu weight faltering atau berat badan tidak naik. Stadium dua yaitu underweight atau berat badan kurang. Stadium tiga malnutrition atau gizi kurang, dan stadium empat adalah gizi buruk. “Jangan biarkan anak-anak kita melewati stadium weight faltering dan underweight karena kalau sudah stunting akan susah sembuh,” ucap Budi.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi