Rabu, 01/05/2024 - 11:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Blinken Bahas Masa Depan Gaza dengan Pangeran Mohammed bin Salman

ADVERTISEMENTS

WASHINGTON — Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken kembali ke Timur Tengah untuk mencoba meraih kemajuan di beberapa front. Ini merupakan kemajuan dalam kesepakatan pembebasan sandera, mengkoordinasikan pascakonflik di Gaza dan memastikan perang Israel-Hamas tidak menyebar ke seluruh kawasan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Kunjungan ini dilakukan saat AS menggelar serangan udara ke milisi-milisi yang didukung Iran di Irak dan Suriah akhir pekan lalu. Tanggap atas serangan drone yang menewaskan tiga tentara AS dan melukai 40 orang lainnya  di Yordania. Sementara pasukan AS juga menggelar serangan ke lokasi Houthi di Yaman.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dikutip dari CNN, Selasa (6/2/2024) seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan Blinken akan bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman. Mereka akan membahas “koordinasi kawasan” untuk mengakhiri Israel di Gaza berakhir dan rencana untuk Jalur Gaza setelah perang berakhir.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dalam kunjungan kelimanya ke Timur Tengah sejak serangan mendadak Hamas ke Israel pada 7 oktober lalu, Blinken juga menegaskan aksi AS di kawasan sebagai langkah defensif bukan untuk meningkatkan ketegangan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Perdana Menteri Italia Akan Maju Dalam Pemilihan Parlemen Eropa

Sebelumnya dilaporkan warga Palestina yang hidup dibawah pengeboman Israel berharap kunjungan Blinken ke Timur Tengah akan menghasilkan gencatan senjata. Kunjungan pekan ini juga kunjungan pertama Blinken ke Timur Tengah sejak Washington menjadi perantara Israel dalam perundingan gencatan senjata.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Tawaran yang disampaikan Qatar dan Mesir ke Hamas pekan lalu masih menunggu respon dari kelompok itu. Hamas ingin kesepakatan gencatan senjata mengikuti jaminan diakhirinya serangan ke Jalur Gaza.

Dorongan diplomasi AS ini dilakukan saat Washington mencoba mencegah eskalasi lebih lanjut di kawasan. Usai militer AS menggelar serangan udara ke kelompok-kelompok yang didukung Iran di seluruh Timur Tengah.  

Sementara Israel melanjutkan serangannya dalam pertempuran paling intensif selama perang dan mengancam akan menyerang Rafah, kota kecil di mana lebih dari setengah juta rakyat Palestina mengungsi. Sebagian besar pengungsi tinggal di tenda-tenda sementara.

Sumber menjelaskan proposal gencatan senjata menawarkan jeda pertempuran selama 40 hari. Di saat yang sama Hamas membebaskan sisa sandera dari 253 yang mereka bawa dari Israel dalam serangan mendadak 7 Oktober lalu.

Berita Lainnya:
Konsisten Perjuangkan Palestina, Indonesia Terima Penghargaan dari Negara Arab

Jeda pertempuran memungkinkan bantuan masuk untuk meringankan krisis kemanusiaan di Gaza dan mengizinkan 2,3 juta warga Gaza kembali ke rumah mereka. Gencatan senjata sebelumnya hanya berumur satu pekan.

“Kami ingin perang berakhir dan kami ingin pulang, hal itu yang kami inginkan pada tahap ini,” kata Yamen Hamad lewat aplikasi kirim pesan, Senin (5/2/2024).

Ayah dari empat orang anak mengirim pesan itu dari sekolah PBB di Deir al-Balah, Gaza tengah. Salah satu area yang belum diserang tank Israel dan dipadati puluhan ribu pengungsi.

“Yang kami lakukan hanya mendengar berita dari radio kecil dan melihat internet dengan penuh harapan. Kami berharap Blinken akan memberitahu (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu, sudah cukup dan kami berharap faksi kami memutuskan yang terbaik bagi rakyat kami,” kata pria berusia 35 tahun itu.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi