Kamis, 02/05/2024 - 10:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Ini 5 Sektor Penyumbang Terbesar Ekspor Industri Manufaktur

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan, realisasi ekspor industri manufaktur selama Januari-Desember 2023 melampaui target yang ditetapkan. Sebelumnya diproyeksi sekitar 186,40 miliar dolar AS, namun realisasinya menembus 186,98 miliar dolar AS.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Pada tahun ini, kata dia, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan realisasi ekspor industri manufaktur mencapai 193,4 miliar dolar AS. “Kami optimistis bisa tercapai,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (15/2/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kinerja ekspor tersebut dinilai berperan besar terhadap pembentukan neraca perdagangan industri manufaktur menjadi surplus sebesar 17,39 miliar dolar AS pada 2023. Itu artinya melanjutkan capaian surplus pada 2022 lalu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Momen Mudik, Kereta Cepat Beri Diskon Harga Makanan 25 Persen
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Adapun lima sektor yang menjadi penyumbang paling besar terhadap capaian nilai ekspor industri manufaktur nasional sepanjang 2023, yakni industri logam dasar sebesar 42 miliar dolar AS. Lalu disusul industri makanan dan minuman (41,69 miliar dolar AS), industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik (18,12 miliar dolar AS), industri kimia, farmasi dan obat tradisional (17,30 miliar dolar AS), serta industri alat angkutan (13,12 miliar dolar AS).

ADVERTISEMENTS

Sementara apabila dilihat dari 2019-2022, terjadi tren peningkatan ekspor industri pengolahan nonmigas nasional. Pada 2019, ekspor produk manufaktur mencapai 127,38 miliar dolar AS, naik menjadi 131,09 miliar dolar AS pada 2020.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Lindungi Industri dalam Negeri, Kemenperin Rampungkan Regulasi Turunan Permendag

Kemudian pada 2021, naik lagi menembus 177,20 miliar dolar AS dan melonjak signifikan jadi 206,06 miliar dolar AS pada 2022. Dalam meningkatkan diversifikasi produk ekspor, Kemenperin terus mendorong jenis produk ekspor yang dihasilkan dengan kompleksitas tinggi atau bernilai tambah tinggi seperti dari hasil hilirisasi nikel.

“Jenis produk baru yang diekspor dengan high complexity, sebagian besar berupa logam dasar hasil hilirisasi nikel seperti stainless steel ingot dan CRC, serta kendaraan roda dua. Selainnya merupakan produk baru dengan low complexity seperti aluminium oksida, dan turunan CPO,” jelas Agus. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi