Rabu, 01/05/2024 - 17:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Bapanas: Pemerintah Percepat Tambahan Stok Beras Hadapi Ramadhan

ADVERTISEMENTS

DEPOK — Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan Pemerintah akan mempercepat penambahan stok beras Bulog untuk menghadapi periode Ramadhan dan Idul Fitri 2024.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Arief menyebut, dalam rapat sidang kabinet paripurna yang berlangsung pada Senin (26/2/2024), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kementerian dan lembaga untuk fokus mempersiapkan stok pangan atau kebutuhan bahan pokok guna mencegah kelangkaan atau ketidakstabilan harga.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Hari ini inflasi yang paling tinggi adalah beras. Jadi beras ini menjadi concern dari Pak Presiden (Joko Widodo), percepat top up stoknya Bulog (beras),” ujar Arief, di Depok, Jawa Barat, Selasa (27/2/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Arief menjelaskan, stok di gudang Bulog setidaknya harus terisi sebanyak 1,2 juta ton beras. Sementara, data terakhir tercatat stok beras berada di angka 800 ribu ton. Saat ini, beras yang sedang terkirim dari luar negeri atau goods in transit berada di kisaran angka 500 ribu hingga 600 ribu ton.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Mendag Zulhas Tegaskan tak Akan Impor Bawang Merah Meski Harga Naik

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Jadi memang kita harus terus menjaga stok di 1,4 juta ton,” kata Arief.

Lebih lanjut, untuk menjaga stabilitas harga, Bapanas juga akan mengisi stok-stok beras baik di ritel modern ataupun pasar tradisional.

Arief memastikan bahwa ketersediaan beras di pasar tradisional dan ritel modern akan selalu aman, meski memerlukan waktu yang cukup lama untuk mendistribusikannya.

Selain itu, diprediksi beberapa wilayah dalam waktu dekat akan mengalami panen raya seperti di daerah Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Demak, Sumatera Selatan, dan Bintan.

“Terus-menerus kita isi, karena memang kita perlu waktu untuk meng-convert dari 50 kilogram ke 5 kilogram. Tapi saya pastikan bahwa stok ini cukup sampai dengan Lebaran,” ujarnya pula.

Berita Lainnya:
Tokopedia Catat Penghimpunan Zakat dan Donasi Capai Rp 7,8 Miliar

Langkah lain dari Pemerintah untuk menekan atau menurunkan harga beras adalah dengan membanjiri pasar tradisional dan ritel modern dengan beras Bulog atau beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Arief menyebut, saat ini harga gabah sudah mulai terkoreksi, dari yang sebelumnya berkisar antara Rp 8.000-Rp 8.600, kini rata-rata nasional berada di angka Rp 7.100. Menurut Arief, harga gabah tersebut mempengaruhi harga beras yang akan dijual di pasar.

“Jadi kalau melihat harga beras yang hari ini harganya di bawah Rp 13.000, itu adalah beras intervensi dari pemerintah. Karena enggak mungkin penggiling padi bisa memproduksi beras dengan harga di bawah itu tanpa bantuan beras Bulog untuk makan provinsi,” ujar Arief pula.

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi