Selasa, 30/04/2024 - 05:58 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Mendag Pastikan tak Ada Bahan Pokok yang Langka, Cuma Mahal

ADVERTISEMENTS

Bertepatan dengan Internasional Womans Day atau Hari perempuan Internasional, puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Simpul Puan Bandung, menggelar aksi sambil membawa sejumlah poster di Taman Cikapayang Dago, Kota Bandung, Jawa barat, Jumat (8/3/2024). Dalam aksi itu mereka menyampaikan tuntutan seperti turunkan harga beras dan bahan pokok lainnya, dan hentikan segala benduk diskriminasi dan kekerasan gender terhadap perempuan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan memastikan tak ada bahan pokok yang stoknya langka. Meski ia tak menampik harganya yang mahal.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Jadi misalnya seperti beras. Beras ada. Banjir malah. Beras SPHP dan medium itu banyak di pasar,” kata Zulhas dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI, Rabu (13/3/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Tiket Menyeberang Merak Sudah Habis, DPR Peringatkan Jangan Sampai Ada Calo
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Namun, kata Zulhas justru masyarakat yang tak banyak mengkonsumsi beras medium dan SPHP. Masyarakat mayoritas memilih beras seperti rojo lele, pandan wangi dan kelas premium yang memang biasa dipasok petani lokal, khususnya saat panen raya.

ADVERTISEMENTS

“Memang kita harapkan publik membeli beras SPHP dan beli beras medium. yang dibeli maunya masyarakat maunya beras lokal, ya jadi mahal lah yang produksi saat ini,” kata Zulhas.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Hannover Messe 2024, PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

 

Zulhas mengatakan saat ini rerata harga beras medium berada di angka Rp 14 ribu per kilogram. Sedangkan beras SPHP atau beras bulog sebesar Rp 11 ribu per kilogram.

Kondisi harga yang melonjak seperti ini dipengaruhi oleh el nino dan musim kemarau panjang. Hal ini menyebabkan pergeseran masa tanam dan panen raya.

“Kenaikan elnino, musim kemarau panjang jadi musim tanamnya bergeser. Harusnya januari februari panen raya, ini mundur kira kira sekarang sudah, tapi belum panen raya. Nah ini april dan mei baru akan panen raya,” kata Zulhas.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi