Selasa, 30/04/2024 - 00:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Restoran yang Dulu Diboikot dan Sepi, Kini Mulai Ramai Saat Gaza Masih Ditindas Israel

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA – Aksi boikot produk yang berkaitan dengan Israel di Indonesia belakangan dinilai mulai mengendur. Hal itu terlihat dari mulai ramainya sejumlah restoran, yang sebelumnya menjadi sasaran boikot masyarakat Indonesia.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Republika.co.id mencoba mendatangi salah satu restoran yang diduga terafiliasi dengan Israel, McDonald’s Kelapa Dua, di Jalan Raya Akses UI, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jumat (15/3/2024) siang. Nyatanya, restoran itu ramai dikunjungi pelanggan yang hendak makan di dalamnya. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Berdasarkan pantauan terdapat puluhan sepeda motor dan mobil yang terpakir di halaman McDonald’s Kelapa Dua itu. Di dalamnya, orang-orang yang menyantap makanannya tak terlihat karena kaca-kaca restoran ditutup dengan tirai.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Salah seorang petugas parkir di lokasi itu mengatakan, pengunjung ke McDonald’s mulai kembali mengalami peningkatan sejak sebulan terakhir. Meski kunjungan masyarakat belum normal seperti semula, menurut dia, perlahan orang-orang mulai kembali berdatangan.

“Sekarang sudah mendingan. Ada 20 persen,” kata lelaki yang tak mau disebut namanya itu kepada Jumat.

Berita Lainnya:
Warga Israel Protes Anggota Parlemen Malah Reses di Masa Perang

Menurut dia, meningkatnya kunjungan ke McDonald’s Kelapa Dua dimulai ketika manajemen memberikan harga promo. Selain itu, mahasiswa yang berkampus di sekitar kawasan Kelapa Dua juga sudah mulai kembali masuk. “Memang kalau di sini, mayoritas pengunjungnya itu mahasiswa,” kata dia.

Dia mengakui, kunjungan yang ada saat ini masih jauh dibandingkan sebelum aksi boikot dilakukan. Namun, secara perlahan kunjungan ke McDonald’s kembali mengalami peningkatan.

Dia mencontohkan, ketika belum ada aksi boikot, pendapatannya sebagai petugas parkir selama sehari kerja bisa mencapai Rp 300 ribu. Namun, saat ini pendapatannya hanya sekitar Rp 50 ribu sehari. “Awal-awal boikot itu lebih sepi, motor sama mobil sehari kehitung. Sekarang agak lumayan,” ujar dia.

Ramainya kunjungan tamu tak hanya dirasakan McDonald’s Kelapa Dua. Restoran lain yang terkena dampak boikot, KFC Lenteng Agung, juga mulai kembali didatangi para pelanggannya.

Meski suasananya tak seramai di McDonald’s Kelapa Dua, KFC Lenteng Agung terlihat dikunjungi sejumlah pengunjung pada Jumat siang. Para pengunjung itu sebagian makan di dalam restoran, sebagian lainnya membeli menggunakan layanan drive thru.

Berita Lainnya:
KRL Solo-Jogja Prediksi Ada Lonjakan Hingga 25 Ribu Penumpang

“Sekarang (pembeli) sudah setengahnya. Waktu awal boikot itu sepi banget. Sekarang sudah mendingan,” kata salah seorang penjaga parkir di KFC Lenteng Agung.

Dia menilai, kondisi meningkatnya kembali kunjungan pembeli ke KFC Lenteng Agung terjadi sejak sebulan terakhir. Pelan-pelan, restoran yang berada di pinggir jalan itu mulai kembali didatangi orang. 

Dia mengatakan, pembeli yang datang ke KFC Lenteng Agung tak bisa diprediksi. Mereka datang dari berbagai kalangan. Namun, menurut dia, saat ini pembeli lebih banyak memesan makanan menggunakan aplikasi daring, alih-alih datang langsung ke restoran.

“Sekarang ini masih awal-awal puasa. Masih sepi. Nanti pas mau Lebaran, banyak yang buka bersama,” kata dia.

Peningkatan pembeli itu tak hanya terjadi di restoran-restoran itu. Pecinta kopi yang datang ke Starbucks juga kembali meningkat, meski merek itu juga sempat diboikot karena terafiliasi dengan Israel. 

 

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi