Kamis, 02/05/2024 - 10:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Pupuk Indonesia Jamin Siap Pasok 9,5 Juta Ton Pupuk Subsidi

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi memastikan bahwa pihaknya siap memasok 9,5 juta ton pupuk subsidi yang ditugaskan oleh pemerintah guna mewujudkan swasembada pangan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Di awal tahun 2024, Presiden Jokowi mengembalikan (alokasi pupuk subsidi) menjadi 9,5 juta ton. Lalu pertanyaannya Pupuk Indonesia mampu atau tidak? Sangat mampu (memasok pupuk subsidi),” kata Rahmad di sela Buka Puasa Bersama Media bertajuk Kinerja Berkelanjutan Pupuk Indonesia di Jakarta, Senin (18/3/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Menurut Rahmad, dengan adanya kebijakan penambahan volume pupuk subsidi dari pemerintah yang dikembalikan menjadi 9,5 juta ton maka bisa mewujudkan swasembada pangan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“(Alokasi pupuk) 9,5 juta ton ini sama dengan kira-kira alokasi tahun 2017 ketika Indonesia mencapai swasembada pangan,” ujar Rahmad.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Rahmad mengatakan kebijakan pengembalian alokasi pupuk subsidi menjadi 9,5 juta ton guna membantu petani dalam meningkatkan produktivitas pertanian sehingga bisa mewujudkan ketahanan bagi Indonesia.

Berita Lainnya:
Politikus PKB Nilai Warung Madura telah Beri Kontribusi Positif

“Jadi inilah alasan yang mendasar kenapa pemerintah ingin mengembalikan volume pupuk subsidi ke volume yang sebelum sebelumnya. Dengan jumlah yang volumenya sebesar itu bisa tercapai ketahanan pangan nasional,” ujar Rahmad.

Dia menyampaikan dari 9,5 juta ton tersebut 5 juta ton merupakan pupuk urea. Sementara target perusahaan untuk memproduksi pupuk urea di tahun 2024 mencapai 8,5 juta ton ditambah stok sebelumnya mencapai 1,5 juta ton.

Sebelumnya Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan penambahan pupuk subsidi dari yang tadinya 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton sudah mendapat persetujuan dari semua pihak, termasuk dari hasil rapat terbatas DPR maupun dari Kementerian Keuangan.

“Ini kabar baik untuk petani dalam ratas (rapat terbatas) dan rakortas (rapat koordinasi terbatas) dinaikkan dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Bapak Presiden sudah setujui, Menteri Keuangan juga sudah setuju. Tinggal kita menunggu SK-nya saja,” kata Amran.

Berita Lainnya:
Mentan Ajak Jajaran Kerja Maksimal Wujudkan Swasembada Pangan

Hanya saja, kata Mentan, petani perlu bersabar karena saat ini Surat Keputusannya belum dikeluarkan.

Amran juga memastikan bahwa pendistribusian pupuk bersubsidi tidak akan dipersulit bagi petani karena sebagai salah satu faktor kunci dalam meningkatkan produktivitas pertanian, demi ketahanan pangan Indonesia.

“Khusus pupuk (subsidi) Insya Allah kita akan kawal distribusinya ke seluruh Indonesia. Kami sepakat pupuk ini digunakan, dan cukup menggunakan KTP (Kartu Tanda Penduduk),” ujar Amran.

Amran menyampaikan bahwa pihaknya telah merevisi Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022, sehingga akses petani terhadap pupuk bersubsidi menjadi lebih mudah, tidak hanya lewat kartu tani, petani dipastikan bisa mengakses pupuk hanya dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Dia mengatakan bahwa terkait kepastian tersebut, Kementerian Pertanian telah bersepakat dengan Pupuk Indonesia dimana petani bisa mengakses pupuk hanya dengan menggunakan KTP.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi