Selasa, 30/04/2024 - 07:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Kemenperin: Butuh 70 Miliar Dolar AS untuk Hilirisasi Logam Dasar

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Kementerian Perindustrian mengatakan Indonesia butuh realisasi investasi sebesar 70,57 miliar dolar AS sampai 2029 untuk hilirisasi logam dasar guna mengembangkan produk hilir di sektor tersebut.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Angka itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier dalam Rapat bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta, kemarin. Rincian investasi untuk industri nikel sebesar 51,7 miliar dolar AS, 270,3 juta untuk sektor bauksit, serta 18,6 miliar dolar AS diperuntukkan guna hilirisasi industri tembaga.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Menurutnya untuk industri nikel, uang investasi tersebut akan dipergunakan untuk pengembangan nikel kelas satu. Seperti mixed hydrocide precipitate (MHP), nikel matte, nikel plate, serta olahan nikel lanjutan yakni nikel sulfat dan cobalt sulfat.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Pemerintah Fasilitasi Investasi Pengembangan TOD MRT Jakarta
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Kalau di industri nikel, kami punya hitungan sekitar 51,7 miliar dolar AS sampai 2029. Itu termasuk tadi yang sampaikan Pak Dijen Minerba, ada MHP, nikel mati, dan sebagainya. Termasuk hidrometalurgi itu ada di situ untuk mendukung baterai listrik,” ujar Taufiek.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sedangkan untuk industri bauksit akan digunakan untuk pengembangan smelter alumina, ingot alumunium, serta alumunium ekstrusi. Sementara itu nilai investasi 18,6 miliar dolar AS di industri tembaga akan dipergunakan untuk pengembangan katoda tembaga, batang tembaga (copper bar and rods), serta kawat tembaga.

Berita Lainnya:
Pertamina Sebut tidak Ada SPBU Terdampak Ledakan Gudang Amunisi TNI

Ia mengatakan, investasi di sektor tembaga sangat dibutuhkan oleh Indonesia. Hal ini dikarenakan produk tembaga dibutuhkan 4,5 kali lipat dalam proses transisi energi konvensional ke energi terbarukan (EBT).

“Ini tembaga juga sangat dibutuhkan terutama untuk renewable energy. Ini juga hampir 4,5 kali lipat kebutuhan tembaga akan dibutuhkan di sektor-sektor renewable, dan juga untuk kendaraan listrik,” kata Taufiek.

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi