Selasa, 30/04/2024 - 00:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Waktu Minum Kopi yang Pas Ketika Ramadhan, Lebih Cocok Saat Sahur atau Buka Puasa?

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Minum kopi pada pagi hari sudah menjadi kebiasaan banyak orang. Memasuki Ramadhan, kebiasaan minum kopi umat Islam otomatis berubah. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Ahli gizi masyarakat, DR dr Tan Shot Yen, M hum mengungkapkan kopi adalah diuretik. Artinya, minuman ini membuat seseorang buang air kecil lebih sering sehingga risiko dehidrasi bisa terjadi. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kopi adalah diuretik, artinya membuat buang air kecil lebih sering sehingga risiko dehidrasi bisa terjadi,” kata dr Tan saat dihubungi Republika.co.id, beberapa waktu lalu. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Saat ditanya kapan waktu yang pas untuk orang yang ingin meminum kopi pada bulan Ramadhan, dr Tan menjawab itu merupakan hal yang sulit. “Nah itu sulit sebab habis berbuka dan Tarawih pun mesti istirahat dan cukup tidur,” ujarnya. 

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Beberapa ahli gizi menyarankan untuk minum kopi saat atau segera setelah berbuka puasa. “Minum kopi pada malam hari atau saat sahur akan membuat Anda menderita insomnia dan dehidrasi yang akan menjadi tantangan selama puasa,” ujar ahli gizi Anjali Chawla, dilansir Arab News.

Manfaat dan risiko minum kopi saat puasa 

Berita Lainnya:
Jakarta Macet Parah di Akhir Ramadhan, Polisi: Fenomena Tahunan

Kafein, bahan utama dalam kopi, dikaitkan dengan banyak manfaat termasuk peningkatan kewaspadaan mental, peningkatan kewaspadaan dan waktu reaksi, peningkatan kinerja atletik, mengurangi kurang tidur, menurunkan semua penyebab kematian, insiden stroke yang lebih rendah, dan mengurangi risiko penyakit Alzheimer, asam urat, penyakit Parkinson, dan diabetes tipe 2. 

Di balik banyaknya manfaat minum kopi saat puasa, ada juga risiko yang mengintai. Dilansir Health News, jika kafein dikonsumsi saat puasa dalam keadaan perut kosong, dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare atau mual.

Konsumsi kafein berlebih juga dapat menyebabkan jantung berdebar atau gemetar. Dari sudut pandang bahan tambahan, krimer, penyedap rasa, gula dan lain-lain, yang digunakan untuk membuat kopi lebih enak dapat membuat Anda merasa lebih lapar saat berpuasa dan mungkin memengaruhi kadar gula darah. Hal ini pada akhirnya dapat membuat Anda menyerah dan membatalkan puasa, yang mungkin menghilangkan efek apa pun dari pola makan dan penurunan berat badan. 

Kiat-kiat meminum kopi di bulan Ramadhan

Berita Lainnya:
Permintaan Kopi Indonesia Meningkat di Korea Selatan, Peluang Ekspor Makin Besar

Anda tidak perlu meninggalkan kopi sepenuhnya di bulan Ramadhan. Berikut kiat-kiatnya: 

Pertama, tambahkan lebih sedikit gula ke dalam kopi Anda. Kurangi jumlah gula yang biasanya Anda perlukan, sebanyak seperempatnya terlebih dahulu. Kemudian secara bertahap tingkatkan menjadi setengahnya. 

Kedua, dilansir Have Halal With Travel, kurangi waktu yang Anda gunakan untuk menyeduh kopi. Anda sebenarnya dapat mengurangi jumlah waktu yang Anda perlukan untuk menyeduhnya. Kandungan kafein akan meningkat seiring semakin lama bubuk kopi Anda diseduh dalam air. 

Ketiga, minum satu hingga dua jam sebelum sahur berakhir. Meminum kopi saat sahur menjadi opsi pilihan yang lebih baik daripada berbuka. 

Namun, disarankan untuk minum maksimal satu gelas saja. Sebab jika terlalu banyak dapat menyebabkan dehidrasi.

Keempat, pertimbangkan untuk beralih ke teh. Teh terasa lebih lembut di perut, dibandingkan dengan kopi. Jadi, teh cocok untuk minuman berbuka puasa Anda. Jika Anda harus meminum minuman panas setelah berbuka atau setelah sesi Tarawih, cobalah secangkir teh hangat sebagai gantinya. 

 

 

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi