Selasa, 30/04/2024 - 08:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Mengenal Kanker Sarkoma Rahim, Penyakit Langka yang Diidap Aktris Alice Norin

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Aktris Alice Norin telah mengungkap kepada publik bahwa dirinya mengidap kanker sarkoma yang muncul di organ rahimnya. Setelah diagnosis pada Desember 2023, Alice diketahui telah melakukan operasi sebagai upaya menghilangkan kanker sarkoma rahim tersebut.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Adapun kanker sarkoma rahim merupakan salah satu subtipe dari kanker sarkoma, yakni tumor kanker yang muncul dari jaringan lunak tubuh. Sarkoma merupakan bentuk kanker langka yang menyerang tulang, jaringan ikat tubuh, dan area seperti pembuluh darah, otot, saraf, dan lemak. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Konsultan senior onkologi medis di Parkway Cancer Centre Singapura, Richard Quek, menjelaskan perbedaan antara kanker sarkoma rahim dengan kanker yang umum muncul pada rahim (karsinoma rahim). Perbedaannya ada pada jenis sel rahim yang diserang.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Pada kanker rahim, tumor muncul dari sel-sel yang berada di bagian tengah rahim, sedangkan sarkoma rahim tumbuh di jaringan rahim yag lebih dalam, seperti otot dan jaringan ikat,” kata Quek pada sesi media gathering yang digelar Parkway Cancer Centre, belum lama ini.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Makin Banyak yang Kena Kanker di Usia Muda, Mengapa Orang Zaman Sekarang Lebih Berisiko?

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Secara tingkat agresivitas pun, keduanya berbeda. Kanker rahim relatif agresif dan tumbuh dengan cepat, sementara kanker sarkoma rahim tumbuh dengan lambat. Kasus kanker sarkoma pada rahim pun sangat langka, angkanya sekitar tiga persen per tahun.

Kaum hawa perlu mewaspadai sejumlah gejala yang bisa menjadi tanda sarkoma rahim, seperti pendarahan post-menopause (31-46 persen), pendarahan rahim yang tidak normal (27-34 persen), perut terasa penuh, dan gangguan buang air kecil. Akan tetapi, bisa juga tidak ada gejala sama sekali.

Pengobatan terbaik untuk menangani berbagai jenis sarkoma secara umum adalah dengan pendekatan multidisipliner atau dari banyak sisi, termasuk gabungan dari tindakan operasi, radiasi, dan kemoterapi. Namun, untuk kanker sarkoma rahim, menurut Quek, hanya perlu dilakukan operasi, tanpa radiasi atau kemoterapi.

Berita Lainnya:
Dokter: Kesehatan Mental Pengaruhi Proses Pengobatan Kanker

Sayangnya, tingkat kekambuhan sarkoma rahim pada pasien bisa mencapai 50 persen, meski tindakan penanganan yang dilakukan telah berhasil. Selain itu, belum ada langkah yang efektif mencegah kanker sarkoma rahim. Penyebabnya pun belum diketahui secara pasti. 

Setelah pasien didiagnosis mengidap kanker sarkoma rahim, pembersihan sarkoma melalui operasi perlu dilakukan secara menyeluruh. Ada opsi pengangkatan rahim apabila sarkoma terpantau sudah berukuran besar, namun itu bergantung pada keputusan pasien dan keluarga.

“Terkadang, ukuran sarkoma bisa tumbuh menjadi sangat besar sehingga operasi pengambilan tumor saja tidak memungkinkan. Jika benjolan besar, sebaiknya rahim diangkat. Terlebih, apabila pasien sudah berkeluarga atau ada di usia menopause,” ucap Quek.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi