Selasa, 30/04/2024 - 01:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Penyandang Diabetes Disarankan Bawa Alat Cek Gula Darah Saat Mudik

ADVERTISEMENTS

Ilustrasi diabetes. Dokter mengatakan orang dengan diabetes tidak memiliki pantangan makan tetapi harus menyesuaikan makanan dengan kebutuhan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Dokter spesialis penyakit dalam dari Universitas Indonesia dr. Rudy Kurniawan Sp.D MM MARS mengatakan bagi penyandang diabetes disarankan membawa alat cek gula mandiri untuk mencegah perubahan gejala yang datang tiba-tiba.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Terkadang kalau ada perubahan gejala si penyandang diabetes juga bisa ngecek di sela-sela kegiatannya misalnya kalau pusing, berdebar-debar, untuk memastikan gulanya aman atau enggak itu aman dilakukan pengecekan gula darah,” kata Rudy dalam diskusi tentang diabetes di Jakarta, Sabtu (23/3/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ia mengatakan bagi penyandang diabetes dengan suntik insulin, pengecekan gula darah bisa dilakukan lebih sering yakni seminggu dua sampai tiga kali.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Waspadai Penyakit Kronis Kambuh pada Pekan Pertama Lebaran

Pengecekan ini untuk menentukan dosis suntikan insulin yang akan masuk ke tubuh.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Pada penyandang diabetes atau disebut diabetesi yang mengonsumsi obat, bisa lebih dikurangi pengecekan gula darah mandiri menjadi seminggu sekali tergantung kebutuhan.

“Pusing-pusing atau berdebar-debar itu kan range kejadiannya kita enggak pernah tahu dan apakah itu pengaruh gula atau enggak harus dibuktikan dengan pengecekan gula darah supaya lebih aman,” kata Pendiri Komunitas Sobat Diabetes ini.

Gejala tersebut bisa juga terjadi selama penyandang diabetes berpuasa saat gula darahnya terlalu rendah atau disebut hipoglikemi.

Diabetesi yang mengalami tanda hipoglikemi selain pusing dan berdebar, juga bisa mengalami mata kabur. Jika muncul tanda itu, secara medis penyandang diabetes disarankan membatalkan puasa.

Berita Lainnya:
Cara Tasya Kamila Atasi Batuk Pilek pada Anak

Berbagai komplikasi juga bisa terjadi jika gula darah terlalu tinggi atau hiperglikemi.

Komplikasi bisa berupa akut atau yang terjadi secara cepat disertai dengan asam darah yaitu resikonya bisa penurunan kesadaran, sesak nafas dan harus perawatan secara intensif.

Sementara kronis yang terjadi secara bertahap atau lama seperti sakit jantung, sakit ginjal, kaki diabetes, gangguan mata, liver, penyakit kulit dan lain-lain.

“Saat puasa komplikasi itu bisa terjadi penderita diabetes itu beresiko over hiperglikemia maupun hipoglikemi, jadi jangan bilang seseorang dengan diabetes tidak bisa gula darah rendah, justru risiko drop itu muncul dan harus hati-hati,” katanya.

 

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi