Selasa, 30/04/2024 - 00:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Jasad Dua Korban Runtuhnya Jembatan Baltimore Ditemukan

ADVERTISEMENTS

Penjaga Pantai melewati kapal kargo yang terjebak di bawah bagian struktur Jembatan Francis Scott Key setelah kapal tersebut menabrak jembatan di Baltimore, Selasa (26/3/2024).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 BALTIMORE — Jasad dua orang ditemukan di dalam truk pickup merah pada Rabu pagi, (27//3/2024), dari lokasi runtuhnya Jembatan Francis Scott Key. Kolonel Polisi Negara Bagian Maryland Roland Butler mengatakan penyelam menemukan dua pria, yang diidentifikasi sebagai Alejandro Hernandez Fuentes yang berusia 35 tahun dan Dorlian Ronial Castillo Cabrera yang berusia 26 tahun, sekitar pukul 10 pagi di kedalaman air sekitar 25 kaki di tengah-tengah kapal. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Sebelumnya, tim penyelam kembali menyelam di perairan sekitar jembatan di Pelabuhan Baltimore yang ambruk ditabrak kapal kargo, pada Rabu (27/3/2024) pagi waktu setempat. Enam pekerja dilaporkan masih hilang dan diperkirakan sudah meninggal dunia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Peristiwa ini juga memaksa pelabuhan tersibuk di Pesisir Timur Amerika Serikat (AS) itu ditutup sampai waktu yang belum ditutupkan dan memicu kemacetan lalu lintas di Baltimore dan daerah sekitarnya. Peluang bertahan hidup enam pegawai semakin berkurang setelah 18 jam usai Jembatan Francis Scott Key runtuh di muara Sungai Patapsco.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Sebelum Menyerang, Iran Juga Hadirkan Perang Psikologis ke Israel

Pejabat Kepolisian Negara Bagian Maryland dan Penjaga Pantai AS mengatakan, berkurangnya jarak pandang dan semakin berbahaya arus di aliran sungai membuat upaya pencarian terlalu beresiko untuk dilakukan malam hari.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

“(Mulai pukul 06.00 pagi) kami berharap dapat membawa penyelam ke air dan mulai melakukan pencarian mendetail terbaik yang bisa kami lakukan untuk menyelamatkan enam orang yang hilang,” kata kepala kepolisian Maryland Kolonek Ronald Butler, Selasa (26/3/2024).

 

“Kami tidak yakin akan akan menemukan individu yang masih selamat,” kata Komandan Penjaga Pantai Laksamana Muda Shannon Gilreath di konferensi pers.

 

Tim penyelamat menarik dua pegawai pelabuhan dari air dengan selamat dan salah satu diantaranya sedang dirawat di rumah sakit. Menurut Kantor Konsulat Meksiko di Washington, enam orang yang masih dinyatakan hilang termasuk pekerja dari Meksiko, Guetemala dan El-Salvador.

Berita Lainnya:
Presiden Xi Jinping Berdialog dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto

 

Para pejabat mengatakan delapan orang yang masuk ke air itu merupakan kru pekerja yang sedang memperbaiki lubang di permukaan jalan jembatan yang ambruk. Mereka jatuh ke air ketika kapal kontainer berbendera Singapura, Dali, menghantam tiang penyangga jembatan tersebut.

Bagian jembatan sepanjang 2,6 kilometer itu segera runtuh ke dalam air sedingin es, menyebabkan kendaraan dan pekerja tercebur ke dalam sungai. Kapal sepanjang itu 289 meter itu dilaporkan kehilangan tenaga penggerak dan membuang jangkar sesaat sebelum tabrakan.

Sehingga memungkinkan otoritas transportasi menahan lalu lintas di jembatan sebelum kecelakaan terjadi. Otoritas mengatakan hal ini mengurangi jumlah korban jiwa.

Belum diketahui apakah otoritas juga mencoba memperingatkan para pekerja di jembatan sebelum tabrak terjadi. Gubernur Maryland Wes Moore mengatakan jembatan itu sudah sesuai standar dan tidak ada masalah struktural yang diketahui. Ia mengatakan, tidak bukti ada pelanggaran yang dilakukan.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi