Rabu, 01/05/2024 - 05:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Anak Kena ‘Flu Singapura’, Dokter: Jangan Masuk Sekolah 5-7 Hari

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Orang tua perlu mewaspadai penyakit hand, foot and mouth disease (HFMD) alias penyakit tangan, kaki, dan mulut. Penyakit yang lebih dikenal dengan julukan flu singapura itu mudah menular pada anak usia di bawah lima tahun, sementara orang dewasa juga bisa kena meski sangat jarang.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Agar anak lain tak tertular, Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo Sp.A(K) menyerukan agar anak yang menderita HFMD perlu diisolasi. Anak harus izin dari sekolah selama kurang lebih lima hingga tujuh hari.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Flu singapura, lanjut Prof Edi, bisa sembuh dengan sendirinya dalam dua hingga tiga hari. Hanya saja, lesinya baru akan hilang setelah sekitar tujuh hari.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pada anak yang menderita flu singapura, Prof Edi menganjurkan pengobatan simtomatik, misalnya dengan pemberian obat pereda demam jika suhu badan anak naik. Selain itu, pastikan agar anak istirahat yang cukup.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Dokter Ungkap Bahaya di Balik Kebiasaan Nagita Slavina Berbagi Makanan Bekas Gigitannya

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sampai saat ini, menurut Prof Edi, vaksinasi untuk HFMD belum ada di Indonesia. Pencegahannya sama seperti saat pandemi, yakni menjaga kebersihan, sering mencuci tangan terutama jika kontak dengan penderita, sanitasi peralatan makan atau mainan anak yang terkena flu singapura dan penuhi asupan gizi anak.

“Penuhi asupan gizi serta cairan untuk menjaga daya tahan tubuh anak agar tak mudah tertular flu singapura,” tutur dokter spesialis anak lulusan Universitas Gajah Mada ini dalam diskusi daring yang diikuti, Selasa (2/4/2024).

Profesor Edi mengatakan flu singapura yang oleh infeksi coxsackie virus A16 (cox 16) dan enterovirus 71 (EV 71). Keduanya termasuk dalam kelompok virus RNA yang menyebabkan lesi pada telapak tangan, telapak kaki, dan mulut.

Berita Lainnya:
5 Rekomendasi Standing Mixer Terbaik, Cocok untuk Buat Kue Lebaran!

“Definisi flu singapura adalah kumpulan gejala adanya lesi kulit memerah terutama di telapak tangan, kaki dan mulut, yang disebabkan virus dan banyak menyerang bayi dan balita usia kurang dari lima tahun, yang jadi faktor risiko anak kurang dari lima tahun,” kata Prof Edi.

Prof Edi mengatakan penularan HFMD hampir sama dengan Covid-19, yakni adanya kontak dengan penderita atau droplet. Penularan bisa terjadi secara langsung misalnya karena batuk, bersin, terkena air liur secara oral, dan dari kotoran atau feses.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi