Selasa, 30/04/2024 - 02:58 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Komunitas Desa Binaan KPC Sumbang 40 Persen Kebutuhan Telur Wilayah Kutai Timur

ADVERTISEMENTS

 KUTAI TIMUR – Saat ini, masyarakat Desa Singa Gembara tak perlu khawatir menghadapi lonjakan kenaikan harga bahan pangan, terutama telur sebagai salah satu sumber protein hewani berkualitas tinggi, bergizi, dan mudah diolah dalam berbagai menu makanan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Pasalnya, desa yang terletak di Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur ini terbilang berhasil mewujudkan ketahanan pangan dengan memanfaatkan pekarangan rumah, melalui beternak maupun berkebun. Program swasembada pangan ini digerakkan melalui unit terkecil kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), yang disebut Dasawisma. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Di Dasawisma RT 18 misalnya, hampir setiap pekarangan rumah tampak dipadati ragam tanaman hortikultura yang dapat dikonsumsi keluarga seperti sawi, cabai, tomat, dan kangkung; selain tanaman bunga-bungaan sebagai penghias. Sedangkan sebagai usaha ternak, desa ini terkenal dengan peternakan ayam petelurnya. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Warga Desa Singa Gembara, Esra Rande Padang mengatakan, berkat hasil kebunnya, kini ia tidak pernah lagi berbelanja sayuran.  Hasil ternak ayamnya pun berperan lebih dari sekadar mencukupi pangan keluarga.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Hasil dari ternak ayam ini juga bisa menjawab kebutuhan warga sekitar, misalnya berupa telur maupun bibit ayam,” tutur perempuan yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar ini, Rabu (3/4/2024).  

Saat ini Esra memelihara masing-masing 200 ekor ayam dewasa dan ayam anakan. Tepat di sebelah kandang ayam, ia juga mengoperasikan mesin penetas telur. Menurutnya, dari sekali masa penetasan, hasil yang didapat 150 hingga 170 butir telur yang kemudian dipasarkan kepada konsumen. “Jadi sekarang saya memelihara ayam sekaligus juga bisa menjadi penopang  perekonomian keluarga,” kata Esra yang menggarap ternak dan kebunnya sepulang ia mengajar kesehariannya. 

Berita Lainnya:
MK Kini Lebih Kebal Terhadap Intervensi Istana

Esra menjelaskan, kotoran ayam juga bisa dimanfaatkan untuk penyubur tanaman dan diproses sedemikian rupa sehingga aroma kurang sedap tidak mengganggu lingkungan sekitar rumahnya. Caranya, dengan membuat lapisan alas pada kandang ayam, yang terdiri dari beberapa material seperti pasir kering, kapur, dan sekam padi untuk meminimanisir bau tak sedap dari kotoran ayam. Saat kandang dibersihkan, kotoran ternak yang telah terfermentasi dan bercampur dengan pasir tadi digunakan sebagai pupuk di kebun sayurnya. 

Cara beternak ayam tanpa polusi bau tersebut dipelajari dan dipraktikkan Esra melalui pembinaan dari pemerintah desa bersama tim pembimbing dari PT Kaltim Prima Coal (KPC). Selain itu, warga juga mendapatkan bantuan bibit ternak sebagai langkah awal. 

“Awalnya dibantu oleh KPC untuk 100 bibit ternak ayam beserta pakan ternaknya. Kami diberikan pendampingan di awal, dan hingga sekarang kami sudah bisa mandiri,” ujar dia. 

Ia berharap program seperti ini dapat terus berlanjut untuk memberikan dukungan bagi masyarakat, sehingga semakin banyak warga yang nantinya akan dapat mengelola ternak secara mandiri dan meningkat kesejahteraan hidupnya.

KPC merupakan perusahaan penambang batu bara, anak usaha dari PT Bumi Resources, Tbk. (BUMI) yang beroperasi di Kutai Timur, wilayah di mana Esra tinggal. Kegiatan pembinaan peternak ayam petelur ini menjadi salah satu wujud kontribusi perusahaan kepada lingkungan dan masyarakat. 

Berita Lainnya:
Heboh! Pria Tewas di dalam Freezer Mobil Pengangkut Es Krim, Polisi Beberkan Penyebabnya

“Kita punya lahan bekas tambang yang dijadikan pilot project ternak ayam petelur. Yang menarik, awalnya kita sebagai pionir di lahan tersebut, lalu setelah 2 tahun jadi pusat pembelajaran komunitas, kemudian terbentuk konsorsium, muncul koperasi, dan sebagainya; sekarang (komunitas tersebut) sudah bisa dilepas dan cukup dimonitor,” ujar Wawan Setiawan selaku General Manager External Affairs and Sustainable Development (ESD) KPC. 

Ia menjelaskan, saat ini terdapat sekitar 45 kelompok peternak ayam yang sudah mandiri dan dari jumlah tersebut diharapkan masih akan terus bertambah, “Sekarang untuk seluruh kebutuhan telur di Kutai Timur sekitar 40% disupply dari komunitas kita,” kata Wawan.

Di bawah program pengembangan masyarakat, berbagai langkah nyata telah disumbangkan BUMI melalui anak usahanya PT Kaltim Prima Coal (KPC). Guna mendorong swasembada pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, lahan digarap sebagai pusat pembelajaran (pelajar, mahasiswa, komunitas), edutourism dan ecotourism, serta menjadi ekosistem bagi beragam pilot project pemberdayaan potensi lokal. Selain agrobisnis ternak ayam, di area bekas tambang wilayah Kutai Timur juga telah berdiri pusat Peternakan Sapi Terpadu (PESAT) yang juga telah mampu memasok sebagian susu segar beserta olahannya, bahkan juga telah berhasil memasok daging sapi ke pasar lokal.

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi