Selasa, 30/04/2024 - 03:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Prof Hamdi Muluk Sebut Bansos Bisa Tingkatkan Daya Pilih Hingga 29%

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH –  Ahli Psikologi Politik dari Universitas Indonesia (UI), Prof Hamdi Muluk mengatakan bahwa peningkatan bantuan sosial (bansos) bisa sangat berkorelasi dengan meningkatnya perilaku voting dalam konteks pemilu, kepercayaan, dan dukungan dari penerima manfaat tersebut.Fenomena bantuan sosial (social assistance) dinilai punya peranan cukup signifikan dalam memengaruhi preferensi pemilih pada Pemilu 2024.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Hal tersebut diungkapkan Hamdi saat menjadi salah satu ahli yang diajukan pemohon Ganjar-Mahfud pada sidang sengketa Pilpres 2024, perkara Nomor 2/PHPU.PRES-XXII/2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Hamdi mengatakan bahwa berdasarkan hasil meta analisis yang dilakukannya, bansos memiliki peranan sebesar 29% sebagai faktor yang menentukan preferensi pemilih.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurut Hamdi, ini menunjukkan adanya korelasi positif yang moderat antara bansos dan dukungan politik masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Imbas Kecelakaan Adu Banteng di KM 58, Contraflow di Tol Jakarta-Cikampek Ditiadakan

“Ini berarti secara umum peningkatan bantuan sosial berkorelasi dengan peningkatan perilaku voting, kepercayaan, dan dukungan dari penerima manfaat,” kata Hamdi pada sidang yang dipimpin langsung Ketua MK Suhartoyo di Gedung MK, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (2/4).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Hamdi menjelaskan bahwa faktor social aids (bansos) punya peran 29% terhadap preferensi pemilih. Sementara itu, sekitar 71% ditentukan penyebab-penyebab lain. Misalnya karena ketokohan, suka, agama, sosiologis, dipengaruhi teman, analisis terhadap kemampuan paslon, kampanye dan seterusnya.

Dia pun menegaskan bahwa pemilu di Indonesia mirip dengan pemilu di Nigeria, di mana dengan penyaluran Bantuan Langsung Tunai, tingkat kepuasan terhadap petahana meningkat. Sebab, menurut hasil riset Change & Oigbochie 2023, petahana dievaluasi oleh rakyatnya secara positif.

Berita Lainnya:
Refly Harun Bilang Pernyataan Empat Menteri soal Penyaluran Bansos selama Pemilu 2024 adalah Penipuan

Conditional Cash Transfers di Nigeria membuat para pemilih memastikan preferensi politiknya. Bahkan dalam beberapa studi, menurut Hamdi, disebutkan bahwa petahana telah melakukan kebaikan seperti Sinterklas dan membuatnya dipilih lagi.

“Ini kenapa politisasi bansos ini menjadi problematik dalam konteks demokrasi kita hari ini, karena satu. Bansos ini hanya bisa dikendalikan oleh orang yang memiliki otoritas (petahana),” tuturnya.

Hamdi menambahkan petahana memang tidak maju pada Pemilu 2024, tapi ada istilah ‘teman saya’, ‘setengah petahana’ yaitu anak presiden yang maju menjadi calon wakil presiden. Dengan demikian dibangun opini publik bahwa ‘setengah petahana’ mewakili petahana yang mendorong mekanisme psikologis kepuasan terhadap petahana dikonversikan terhadap ‘si setengah petahana’.

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi