Selasa, 30/04/2024 - 19:04 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMISYARIAH

Wapres: Syariah tak Hanya Soal Ibadah

ADVERTISEMENTS

MANADO — Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin, mengatakan, umat Islam harus hidup sesuai dengan tuntunan syariah.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Syariah yang dimaksud Wapres Ma’ruf tidak hanya mengenai cara manusia melakukan amal ibadah. Tapi juga mengatur kehidupan muamalah di bidang ekonomi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kenapa ekonomi syariah perlu dikembangkan? Agar sesuai dengan syariah. Karena umat Islam harus berjalan sesuai syariah, bukan hanya ibadah tapi juga muamalahnya, ekonominya,” kata Wapres Ma’ruf, ketika memberikan tausiyah Ramadhan di Masjid Agung Awwal Fathuk Mubien, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (3/4/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Wapres Ma’ruf menjelaskan muamalah yang tidak sesuai syariah, tidak memiliki arti apa-apa. Walaupun muamalahnya menghasilkan uang yang besar, bila tidak sesuai dengan tuntunan syariah tidak ada nilainya di mata Allah SWT. Untuk itu, ia mengimbau umat Islam supaya melakukan segala sesuatu sesuai dengan tuntunan syariah agar semua aktivitas yang dilakukan mendapatkan nilai.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Proyek PT PP di Luar Negeri Gunakan Dana Perbankan Internasional

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Melaksanakan segala sesuatu sesuai tuntunan syariah lanjut Wapres juga akan menghindarkan umat manusia dari dosa dan siksaan api neraka. Karena itu, Wapres mengingatkan agar tidak memberikan keluarga nafkah yang tidak halal atau yang tidak sesuai syariah supaya semua anggota keluarga selamat dari siksaan api neraka.

“Syariah itu supaya mencegah kita masuk ke neraka. Dalam rangka menjaga diri dan keluarga dari api neraka. Caranya tidak mengkonsumsi sesuatu yang tidak halal,” ucap Wapres.

Karena itulah, pemerintah memgembangkan ekonomi syariah dengan membentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS). Karena Indonesia adalah negara dengan penduduk mayoritas Islam, Wapres ingin pengembangan ekonomi syariah mampu menyelamatkan bangsa Indonesia dari hal-hal yang tidak halal.

Berita Lainnya:
Sri Mulyani Ajak Malaysia Perkuat Kerja Sama Keuangan Syariah

Wapres diagendakan menghadiri pengukuhan KDEKS Sulawesi Utara (Sulut) di kota Manado pada Kamis (4/4/2024).

Sulut menurut data BPS memiliki jumlah penduduk Islam sekitar 31,8 persen pada 2022. Hal ini menandakan bahwa ekonomi dan keuangan syariah merupakan sistem ekonomi yang inklusif. 

Berdasarkan data dari KNEKS, perkembangan pembentukan KDEKS di daerah mencapai 28 KDEKS. Adapun rinciannya pada 2022 terbentuk KDEKS Sumatra Barat, Riau, Sumatra Selatan, NTB, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur. Sedangkan pada 2023 terbentuk KDEKS Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jawa Tengah, Lampung, Kalimantan Selatan, Sumatra Utara, Gorontalo, Bengkulu, Jambi, Maluku Utara, Kep.Riau, Sulawesi Tengah, DKI Jakarta, Aceh, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Tenggara. Sementara pada 2024 telah terbentuk KDEKS Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Utara, dan Jawa Barat. 

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi