Selasa, 30/04/2024 - 02:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Para Pemimpin Dompet Digital dan Bank Digital Asia Pasifik Dukung Penguatan UMKM

ADVERTISEMENTS

 TOKYO — Program Sirius (Sustainability Innovation for Regenerative & Inclusive Purpose), yang didukung oleh 13 pemimpin fintech di kawasan Asia Pasifik, resmi diluncurkan hari ini secara perdana untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam masa transisi menuju keberlanjutan. Sejalan dengan program Sustainable Development Goals (SGDs) PBB.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Program Sirius merupakan sebuah inisiatif pengetahuan yang dipimpin oleh industri yang bertujuan untuk mendukung UMKM yang beroperasi melalui platform digital dalam perjalanan mereka menuju keberlanjutan. Program ini akan mendorong dialog terbuka antar mitra industri yang berpikiran sama untuk saling bertukar ide tentang inovasi keberlanjutan dan berbagi praktik terbaik untuk mendukung UMKM dalam perjalanan keberlanjutan UMKM, membantu transisi UMKM menuju ekonomi rendah karbon, memajukan aksesibilitas UMKM terhadap pembiayaan keberlanjutan, serta mengangkat UMKM dengan peluang pertumbuhan yang baru. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

International Finance Corporation (IFC), anggota Kelompok Bank Dunia, akan berkolaborasi dengan Ant International untuk mengembangkan dan mempromosikan serangkaian Digital Sustainability Impact Management Toolkits (Perangkat Manajemen Dampak Keberlanjutan Digital) dalam dua tahun ke depan. Perangkat ini bertujuan untuk memberdayakan UMKM sehingga mampu mengadopsi praktik-praktik ramah lingkungan dan sosial guna meningkatkan akses UMKM terhadap keuangan berkelanjutan melalui digitalisasi; sekaligus mendorong seluruh perekonomian menuju jalur pembangunan rendah karbon. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Gempa di Dompu, Pertamina Pastikan Penyaluran Produk Tetap Aman
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Untuk mendukung UMKM dalam memulai perjalanan keberlanjutan mereka, Gprnt, sebuah inisiatif dari Otoritas Moneter Singapura, akan berkolaborasi dengan Ant International untuk menyediakan solusi pelaporan berbasis teknologi bagi UMKM dalam memulai pengungkapan keberlanjutan yang disederhanakan berdasarkan metrik Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST). Gprnt akan meningkatkan Program SIRIUS dengan berbagi tentang bagaimana UMKM dapat memanfaatkan data dan teknologi dengan lebih baik untuk mendapatkan akses ke peluang bisnis, keuangan, serta supply chain yang berkelanjutan. 

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Pada saat peluncuran, sejumlah 13 mitra industri dari 11 negara telah berkomitmen untuk menjadi bagian dari Program Sirius: AlipayHK (Hong Kong SAR, Tiongkok), ANEXT Bank (Singapura), Bigpay (Malaysia), bKash (Bangladesh), DANA (Indonesia), GCash (Filipina), Hipay (Mongolia), Kakao Pay (Republik Korea), MPay (Macau SAR, Tiongkok), TNG Digital (Malaysia), TossPay (Republik Korea), TrueMoney (Thailand), dan Zalopay (Vietnam). 

Perusahaan dan bisnis saat ini tengah menghadapi persyaratan pelaporan yang semakin meningkat dari regulator, lembaga keuangan, dan mitra supply chain untuk mengungkapkan dan melacak kinerja keberlanjutan mereka. Usaha Kecil Menengah (“UKM”) mewakili 90% dari seluruh bisnis dan 50% lapangan kerja di seluruh dunia. Namun sayangnya, ukurannya yang terbatas membuat UKM tidak memiliki kemampuan dan mekanisme pengumpulan data untuk pelaporan terkait keberlanjutan.  

Berita Lainnya:
Peserta Mudik Gratis Gelombang Dua Naik KM Dobonsolo Tiba di Semarang

UMKM, yang merupakan komponen utama dari supply chain perusahaan besar, menghadapi tantangan yang lebih besar dari kompleksitas lanskap pelaporan, kurangnya sumber daya dan pengetahuan untuk menghasilkan laporan keberlanjutan dasar, serta tingginya biaya untuk menggunakan solusi teknologi dan layanan konsultasi untuk mengembangkan solusi pelaporan keberlanjutan yang efektif.

Dengan adanya perusahaan multinasional yang mulai ingin mengurangi jejak karbon mereka bahkan memperluas ekspektasi ini kepada para pemasok mereka, para pedagang lokal dapat memperoleh keunggulan kompetitif dengan mulai memikirkan aspek keberlanjutan. Terdapat urgensi besar untuk menyerukan upaya dan inovasi kolaboratif antar industri sebagai langkah dalam membantu memfasilitasi UMKM, terutama mereka yang beroperasi di saluran digital, mengatasi bidang-bidang tantangan utama ini. 

“Kami selalu berbicara tentang inklusi keuangan dan digital, tetapi inklusi keberlanjutan untuk UMKM menjadi salah satu tantangan yang paling mendesak,” ujar Leiming Chen, Chief Sustainability Officer, Ant International. 

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi