Selasa, 30/04/2024 - 15:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

HIBURAN

Apakah Hybe Memang Lakukan Payola untuk Jamin Kesuksesan Debut ILLIT?

ADVERTISEMENTS

Grup K-pop baru besutan agensi Hybe, ILLIT.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Belum lama ini, strategi promosi Hybe Labels untuk lagu debut girl group ILLIT, “Magnetic”, di Spotify menjadi perbincangan di dunia K-Pop. Sebuah kelompok penggemar K-Pop menuduh bahwa Hybe telah menggunakan “payola“.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Payola adalah sebuah praktik di mana pembayaran dilakukan ke platform untuk promosi yang tidak diminta. Praktik memastikan bahwa “Magnetic” secara otomatis diputar setelah lagu K-Pop lainnya berakhir.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Di sisi lain, penggemar lain ikut membedah tuduhan ini. Mereka menghubungkan pemutaran otomatis tersebut dengan sistem rekomendasi Spotify yang canggih.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
'Like Crazy' Jimin BTS Capai 1 Miliar Streaming di Spotify

Fitur bawaan ini menyusun daftar lagu, menyajikannya kepada pendengar sebagai lagu berikutnya berdasarkan berbagai faktor seperti riwayat mendengarkan, lagu yang disukai, penambahan daftar putar, dan kesamaan dengan pola mendengarkan pengguna lain.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Dilansir Koreaboo, Senin (8/4/2024), Spotify menggunakan algoritma kompleks untuk meningkatkan pengalaman pengguna dengan menyesuaikan rekomendasi musik. Fungsi Putar Otomatis aktif saat lagu berakhir, menampilkan trek yang selaras dengan preferensi dan riwayat pendengar.

Menurut seorang penggemar, pilihan ini didorong oleh analisis data dan perilaku pengguna. Tidak ada pertukaran finansial seperti yang dituduhkan kepda Hybe agar lagu atau artis tertentu bisa disorot.

Berita Lainnya:
Jungkook BTS Dituduh Jadi Pengikut Sekte Sesat di Korea, Apa Penyebabnya?

“Apa yang terjadi adalah daftar rekomendasi Spotify di mana lagu atau artis tertentu terus diputar setelah sebuah lagu berakhir di Spotify, dan beberapa orang sampai pada kesimpulan bahwa Hybe menggunakan payola untuk memprosikan illit, tetapi itu hanya hasil dari algoritma rekomendasi Spotify,” tulis akun media sosial X @runxchoxoxi pada Ahad (7/4/2024).

“Algoritma Spotify dibuat untuk merekomendasikan lagu kepada para pendengar berdasarkan riwayat mendengarkan mereka, lagu yang mereka sukai atau tambahkan ke playlist, dan apa yang dinikmati oleh para pendengar lain dengan selera serupa.”

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi