Selasa, 30/04/2024 - 01:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Israel Diguncang Berbagai Unjuk Rasa, Tuntut Pembebasan Sandera

ADVERTISEMENTS

Masyarakat memprotes pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menyerukan pembebasan sandera yang ditahan di Jalur Gaza oleh kelompok militan Hamas di Tel Aviv, Israel, Kamis, 11 April 2024.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

TEL AVIV — Pengunjuk rasa turun ke jalan Tel Aviv untuk memprotes pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menyerukan pembebasan ratusan sandera yang masih ditawan di Gaza. Dalam unjuk rasa Kamis (11/4/2024) malam para demonstran membawa foto para sandera serta papan protes dengan tulisan bahasa Inggris dan Ibrani.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pada awal bulan ini puluhan ribu rakyat Palestina memadati Yerusalem dalam protes antipemerintah terbesar sejak Israel menyerang Gaza bulan Oktober lalu. Perang yang sudah berlangsung enam bulan memicu perpecahan atas kepemimpinan Netanyahu, meski sebagian besar warga Israel setuju dengan perang.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
PBB Ungkap Otoritas Israel Masih Halangi Pengiriman Bantuan ke Gaza
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Netanyahu menolak menggelar pemilihan umum. Ia mengklaim pemilihan umum akan melumpuhkan Israel selama enam sampai delapan bulan dan menangguhkan perundingan pembebasan sandera.

ADVERTISEMENTS

Ia berjanji menumpas kekuatan militer Hamas dan membawa pulang semua sandera yang diculik dalam serangan mendadak 7 Oktober lalu. Namun belum ada tanda-tanda janji itu akan terpenuhi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Di hari yang sama puluhan ribu pria ultra-Ortodoks Yahudi juga berunjuk rasa untuk memprotes keputusan pengadilan yang mencabut hak istimewa yang membebaskan mereka dari wajib militer.

Para pengunjuk rasa membawa papan protes yang bertuliskan “ke penjara, bukan tentara” saat mereka berdemonstrasi di depan kantor pendaftaran militer Israel. Terjadi aksi saling dorong antara polisi dan sejumlah pengunjuk rasa.

Bulan lalu Mahkamah Agung Israel memerintahkan diakhirinya subsidi pemerintah bagi banyak pria ultra-Ortodoks yang tidak ikut wajib militer. Keputusan itu berdampak besar pada pemerintah dan puluhan ribu penganut Yahudi taat yang menolak ikut wajib militer.

Berita Lainnya:
Irlandia: Israel Sengaja Lemahkan UNRWA

Sebagian besar pria Yahudi diwajibkan menjalani wajib militer selama hampir tiga tahun, diikuti dengan tugas tentara cadangan selama bertahun-tahun. Wanita Yahudi menjalani wajib militer selama dua tahun.

Pengecualian untuk ultra-Ortodoks ditambah tunjangan dari pemerintah yang diterima banyak siswa seminari hingga usia 26 tahun membuat marah sebagian besar masyarakat umum. Ketegangan yang sudah berlangsung lama ini semakin meningkat sejak perang Israel di Gaza.

Kaum ultra-Ortodoks mengatakan bergabung dengan militer akan mengancam cara hidup mereka yang telah berlangsung selama beberapa generasi. Tentara mengatakan mereka mengalami kekurangan tenaga kerja karena perang.

sumber : AP

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi