Selasa, 30/04/2024 - 19:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Praktisi Kesehatan Sebut Kasus Infertilitas Banyak di Daerah Maju

ADVERTISEMENTS

SOLO — Praktisi kesehatan dari Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ferina Surabaya dr Ashon Sa’adi Sp.OG menyebut kasus infertilitas banyak terjadi di daerah maju, baik pada perempuan maupun laki-laki.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Ashon menyebut, WHO menyatakan tren infertilitas cenderung naik. Bahkan di negara maju, kasus infertilitas memang lebih banyak dibandingkan negara terpencil atau rendah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Infertilitas negara maju rata-rata 17,5 persen dan ini jadi masalah,” kata Ashon.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh
Berita Lainnya:
Belum Kunjung Punya Momongan, Yuk Periksakan Diri ke Dokter

Bahkan, dia katakan, WHO mengibaratkan dari enam orang, satu di antaranya mengalami permasalahan infertilitas. Ini bisa laki-laki maupun perempuan.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Ia mengatakan, di sebuah jurnal internasional diketahui dari 190 negara, terjadi peningkatan masalah infertilitas pada wanita hingga 0,37 persen, sedangkan pada laki-laki sebesar 0,29 persen. “Perempuan ternyata lebih tinggi masalahnya karena banyak organ kompleks yang jadi penyebab infertilitas,” kata dia.

Sementara itu, data dari RSIA Ferina menunjukkan, cukup banyak pasien dari Jawa Tengah, yakni sebanyak 12.800 pasien dalam kurun waktu 2016 hingga 2023. Dari total tersebut, untuk wilayah Solo Raya ada sekitar 4.500 pasien.

Berita Lainnya:
Alami Osteogenesis Imperfekta, Pelukan Bisa Bikin Si Kembar Patah Tulang

“Dari data inilah mengapa Solo kami jadikan salah satu tujuan untuk memberikan informasi,” kata Ashon.

Ia mengatakan hingga saat ini ada sekitar 4 persen warga Jawa Tengah yang memerlukan reproduksi terbantu, baik inseminasi maupun bayi tabung. “Artinya, kasus yang butuh reproduksi buatan cukup tinggi,” ungkap dia.

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi