Selasa, 30/04/2024 - 07:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

GADGETTEKNOLOGI

Ini Bahaya yang Mengintai di Balik Headphone Peredam Bising 

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Headphone peredam bising menawarkan solusi teknologi tersendiri. Perangkat ini bisa meredam suara karena mengurangi tingkat kebisingan secara keseluruhan. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Headphone peredam bising kerap dianggap baik untuk pendengaran. Namun hal itu ternyata merupakan mitos.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Baru-baru ini, banyak orang mengeluh tentang sakit telinga, mual, dan sakit kepala akibat headphone peredam bising di forum-forum daring. Hal ini sebagian besar menganut teori konspirasi bahwa peredam bising aktif (ANC) berbahaya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Hal itu karena perangkat memberikan tekanan berbahaya pada gendang telinga. Namun, anggapan ini juga kurang tepat. 

ADVERTISEMENTS

Menurut David McAlpine, direktur akademik Macquarie University Hearing, ada penjelasan yang lebih sederhana, yakni tidak mendengarkan lingkungan sekitar adalah hal yang tidak wajar. Headphone peredam bising menurunkan volume yang mencapai telinga, yang merupakan hal baik untuk pendengaran. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Manfaat Lain Olahraga Menurut Penelitian: Menenangkan dan Turunkan Stres di Otak

“Menggunakan ANC kemungkinan besar berarti Anda tidak perlu meredam kebisingan latar belakang dengan mendengarkan musik dengan volume tinggi,” kata dia, seperti dikutip dari Quartz, Rabu (17/4/2024).

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), mendengarkan suara keras dalam waktu lama dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Namun, pengurangan kebisingan yang berlebihan bisa berbahaya. 

McAlpine mengatakan otak memberikan kompensasi berlebihan terhadap ANC dengan meningkatkan keuntungan internalnya. Hal ini menciptakan “kehilangan pendengaran,” karena beroperasi pada sensitivitas yang meningkat mengubah jalur saraf. 

McAlpine menulis makalah pada tahun 2011 yang menciptakan istilah “Gangguan Pendengaran Tersembunyi”. Ini mengacu pada ketidakmampuan otak memproses suara, bukan telinga tidak bisa mendengar. Jika mengalami gangguan pendengaran, itu seperti mengubah enkripsi otak.

Berita Lainnya:
MacBook M4 Diperkirakan Akan Dirilis Pada Akhir 2024

“Bahkan jika Anda dapat mengubah apa yang Anda dengar, Anda mungkin tidak akan kembali ke kondisi otak seperti sebelumnya. Itu tidak bisa dibalik,” kata McAlpine dalam sebuah wawancara. 

McAlpine menjelaskan apa yang terjadi ketika orang memasuki ruang anechoic di universitasnya, sebuah lingkungan yang nyaris tanpa suara. Dia mengatakan orang-orang merasa disorientasi dan menggambarkan adanya tekanan di kepala dan telinga mereka. 

Sensasinya sangat mirip dengan saat orang menggunakan ANC. Benang merahnya adalah tubuh tidak dibuat untuk mengalami keheningan total, sehingga orang bereaksi buruk tanpa kebisingan latar belakang. Ada keterputusan antara apa yang dialami dan didengar.

Suara yang intens merusak….

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi