Sabtu, 04/05/2024 - 08:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Saksikan Pesta Adat Wehea, Pj Akmal Malik Dorong Pelestarian Budaya

ADVERTISEMENTS

Puncak pesta adat dan budaya Wehea Lom Plai di Desa Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sabtu (20/4/2024).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Masyarakat menggelar pesta adat dan budaya Wehea Lom Plai di Desa Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sabtu (20/4/2024). Lom Plai merupakan pesta syukur panen padi yang selalu dilaksanakan oleh masyarakat adat Wehea setiap tahun. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Lom Plai adalah kegiatan bersama enam desa di kawasan Wehea. Enam desa itu terdiri Liaq Leway, Bea Nehas, Nehas Liang Bing, Long Wehea, Diaq Lay, dan Dea Beq. Puncak Lom Plai atau juga dikenal dengan sebutan  Bob Jengea.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik bersaa Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman yang menghadiri puncak acara disambut ritual adat oleh tokoh adat Wehea. Setelah itu, rombongan mengikuti kegiatan Tiaq Diaq Jengea, yaitu ritual warga turun ke pondok darurat di tepi Sungai Wahau. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Kejagung Tetap Sita Aset Harvey Moeis Meski Ada Perjanjian Pisah Harta dengan Sandra Dewi

Makna sesungguhnya dari Tiaq Diaq Jengea adalah pembersihan kampung oleh para perempuan adat Wehea. Ritual pembersihan kampung disebut Embos Min, yang dimaksudkan untuk membuang segala kesialan dan kejahatan yang ada di dalam kampung.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Saat mereka berjalan ke arah hulu atau hilir kampung, tidak ada satu pun yang boleh melintas, baik itu hewan mau pun manusia. Sehingga warga diarahkan ke tepi sungai.Selama berada di tepi sungai, masyarakat disajikan beberapa atraksi. Antara lain Plaq Saey atau lomba dayung perahu antardesa Wehea. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Setelah menyaksikan pertunjukan di Sungai Wahau, Pj Gubernur Akmal Malik juga mendatangi Eweang Puen atau rumah adat besar yang berada di hilir kampung untuk menyaksikan Mengsaq Pang Tung Eleang. Mengsaq Pang Tung Eleang merupakan ritual adat yang menjadi penanda bahwa masyarakat sudah boleh Bea Mai Min atau naik ke kampung dari jengea (pondok darurat). 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Polisi Lakukan Penyekatan di Perbatasan Antisipasi Bonek Datang ke Bandung

Setelah itu acara dilanjutkan dengan Pengsaq dan Peknai. Pengsaq artinya siram-siraman dan Peknai artinya pemberian arang di wajah. Orang-orang yang disirami dan diberi arang diwajahnya tidak boleh marah. 

“Seni budaya Wehea ini luar biasa. Harus terus kita lestarikan,” kata Pj Akmal Malik di sela kegiatan. Pesta adat Lom Plai saat ini sudah menjadi salah satu kegiatan yang tercatat dalam Kharisma Event Nusantara. 

“Saya sarankan setiap penyelenggaraan,  kita juga mengundang wisatawan mancanegara dan berbaur dengan budaya lain agar lebih meriah dan lebih dikenal,” ucap Akmal. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi