Minggu, 16/06/2024 - 07:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

AAJI Sebut Perlu Ada Transparansi Informasi Hadapi Imbas Inflasi Medis

Petugas kesehatan beraktivitas di depan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di sebuah rumah sakit di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menyatakan bahwa perlu ada konsolidasi antara berbagai pihak. Termasuk asosiasi, perusahaan asuransi, maupun pengurus rumah sakit, untuk menciptakan transparansi informasi untuk menekan dampak inflasi medis.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

“Kami di industri asuransi jiwa berupaya untuk menekan biaya klaim kesehatan melalui berbagai langkah strategis, di antaranya konsolidasi dengan rumah sakit guna menciptakan transparansi informasi,” kata Togar Pasaribu dilansir ANTARA dari Jakarta, Jumat (17/5/2024).

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Ia pun menuturkan bahwa upaya tersebut membutuhkan sinergi seluruh perusahaan asuransi jiwa dalam menyamakan pemahaman dan berbagai informasi yang diperoleh untuk mendapatkan data klaim yang akurat. Masyarakat pun perlu diberikan edukasi mengenai inflasi medis yang saat ini sedang terjadi.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda
Berita Lainnya:
Bank Muamalat Incar Pertumbuhan Tabungan Haji Dua Digit

“Kami juga sepenuhnya mendukung berbagai kebijakan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan, yang memang menjadi pengendali inflasi medis,” ucap Togar.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Ia mencatat bahwa klaim asuransi kesehatan meningkat secara signifikan dalam tiga tahun terakhir. Rata-rata peningkatan hampir 30 persen akibat inflasi medis.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Sejak Januari hingga akhir Desember 2023, total klaim terkait kesehatan mencapai Rp 20,83 triliun, atau meningkat 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Angka tersebut lebih tinggi daripada jumlah premi yang diperoleh, yakni hanya mencapai Rp15,07 triliun, atau naik sebesar 2 persen yoy.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Ia mengatakan bahwa tingginya nilai klaim tersebut kemungkinan dapat berdampak pada peningkatan nilai premi. Selain itu, hal tersebut juga dapat menimbulkan ketidakcukupan nilai asuransi yang dimiliki pemegang polis untuk menutupi biaya kesehatan yang terus melonjak.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024
Berita Lainnya:
Indonesia-Jepang Bahas Perkembangan Protokol Perubahan IJEPA

Togar menyampaikan bahwa inflasi medis tidak terjadi hanya di Indonesia, melainkan secara global disebabkan oleh meningkatnya biaya tenaga kerja kesehatan, perawatan, serta obat. Ia juga menuturkan bahwa teknologi kesehatan yang terus berkembang juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan biaya perawatan meningkat.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

“Di Indonesia sendiri, faktor melemahnya rupiah menjadi faktor yang memperburuk inflasi medis dalam negeri, mengingat masih adanya obat maupun alat kesehatan yang diperoleh secara impor,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

 

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

فَأَتْبَعَ سَبَبًا الكهف [85] Listen
So he followed a way Al-Kahf ( The Cave ) [85] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi