Sabtu, 25/05/2024 - 11:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Pengusaha: Bisnis Ritel untuk Gaya Hidup dan Makanan Minuman Mulai Pulih

Pengusaha ritel bakal menggelar Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI).

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Bisnis ritel khususnya di subsektor gaya hidup dan makanan minuman diakui pengusaha mulai mengalami pemulihan tahun ini. Pengusaha berharap, bisnis ritel hingga akhir tahun ini akan terus mengalami peningkatan setelah Indonesia Retail Summit 2022 digelar pada bulan depan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


“Tahun ini yang sudah mulai pulih itu lifestyle kemudian food and beverage, kalau fesyen masih belum,” kata Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budiharjo Iduansjah, di Jakarta, Kamis (14/7/2022).


Ia menuturkan, Indonesia Retail Summit yang akan digelar pada 15-16 Agustus 2022 mendatang bakal menjadi titik balik pemulihan ritel di Indonesia. Di dalam agenda tersebut, para pengusaha ritel bakal menggelar Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) untuk yang keenam kalinya.

Berita Lainnya:
Perkembangan Digitalisasi Makin Pesat, BTN Syariah Andalkan BTN Mobile


HBDI, kata dia, biasanya akan menjadi pengungkit konsumsi masyarakat di ritel modern untuk semua subsektor. Selain itu, Hippindo juga bakal melakukan konferensi bisnis ritel dan pameran yang diharapkan bisa mendatangkan investasi sektor ritel.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


“Ini akan sangat banyak menghasilkan tenaga kerja, karena kita bukan hanya menincar pertemuannya, tapi setelah itu misalnya akan timbul kesepakatan pembuatan toko hingga investasi,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
BP Jamsostek Catat Investasi pada kuartal I-2024 Senilai Rp 12,31 Triliun


Ketua Indonesia Retail Summit, Anne Patricia Sutanto, menuturkan, pasar bisnis offline mengalami penurunan drastis karena keterbatasan yang diterapkan pemerintah. Minimnya pengunjung yang masuk ke pusat perbelanjaan otomatis menekan pendapatan para pengusaha ritel.


Seiring dengan proses endemi yang tengah berlangsung, pihaknya berharap kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan terus bertambah bahkan dapat melampaui seperti sebelum masa pandemi.

ADVERTISEMENTS


“Kita akan ingatkan kembali bahwa dunia ritel perlu pemulihan dan kita mengajak semua stakeholder untuk bergotong-royong,” kata dia.

ADVERTISEMENTS


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi