Selasa, 30/04/2024 - 04:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Inggris akan Segera Tentukan Dua Kandidat Calon Perdana Menteri

ADVERTISEMENTS

Liz Truss bersaing dengan Penny Mordaunt untuk melawan Rishi Sunak

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

LONDON — Anggota parlemen dari Partai Konservatif akan memilih siapa yang akan menjadi dua kandidat terakhir calon perdana menteri. Menteri Luar Negeri Liz Truss bersaing dan Menteri Perdagangan Muda Penny Mordaunt memperebutkan posisi melawan mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak.  

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Perdana Menteri Boris Johnson yang pemerintahannya dipenuhi skandal mengundurkan diri pada awal bulan ini. Para politisi Partai Konservatif pun bersaing ketat untuk menjadi penggantinya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Para anggota parlemen Partai Konservatif akan memberikan suara pada Rabu (20/7/2022) pukul 16:00 waktu setempat. Dua kandidat terakhir akan memperebutkan 200 ribu suara anggota Partai Konservatif.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Sunak Berjanji Naikan Anggaran Pertahanan Inggris

Jajak pendapat menunjukkan Truss maupun Mordaunt dapat mengalahkan Sunak di tahap terakhir itu walaupun Sunak masih menjadi kandidat favorit di antara anggota parlemen.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Ini telah menjadi, dan terus akan, menjadi kontes yang sangat ketat,” kata salah satu anggota parlemen Partai Konservatif.

Ia mengatakan Truss sedikit lebih unggul dari Mordaunt pada pemilihan Rabu. Ia akan menarik lebih banyak suara dari pendukung Kemi Badenoch yang sudah tersingkir.

Siapa pun yang akan menjadi perdana menteri berikutnya akan mewarisi situasi paling sulit yang pernah dialami Inggris dalam beberapa dekade terakhir. Inflasi yang mencapai 11 persen, pertumbuhan yang lambat, dan pelemahan nilai poundsterling ke titik terendahnya terhadap dolar AS.

Berita Lainnya:
Diserang Iran, Netanyahu Langsung Mengadu ke Joe Biden

Johnson mengambil sikap keras pada negosiasi pasca-Brexit mengenai Irlandia Utara. Gugatan hukum Uni Eropa akan mengancam masa depan perdagangan Inggris dan mitra terdekatnya.

Kerasnya persaingan antara kandidat menimbulkan pertanyaan seberapa baik pemimpin yang baru dapat menjalankan pemerintahan.

Mordaunt sempat mencicit ulang tajuk utama surat kabar yang menulis anggota parlemen Konservatif yang memilih Sunak atau Truss akan “membunuh partai yang anda cintai”. Ia menghapus cicitan tersebut.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi