Senin, 06/05/2024 - 05:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Banjir di Iran Selatan Telan Korban Jiwa, 20 Warga Lebih Meninggal Dunia

ADVERTISEMENTS

Sejumlah orang masih dilaporkan hilang dalam banjir yang melanda Iran selatan

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

TEHERAN–Banjir di Iran selatan telah menewaskan sedikitnya 21 orang menyusul hujan lebat di negara yang sebagian besar gersang. Sementara beberapa orang masih hilang karena bencana tersebut.  

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Dua puluh satu orang tewas dan dua masih hilang,” kata Kepala provinsi Masyarakat Bulan Sabit Merah, Hossein Darvishi dilansir dari The New Arab, Sabtu (23/7/2022). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Banjir dilaporkan melanda beberapa kota di sekitar kabupaten Estahban di provinsi selatan Fars, dikutip oleh negara bagian.  

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Video yang diposting di media lokal dan media sosial menunjukkan mobil-mobil terperangkap di air sungai Roodball yang naik dan dibawa pergi sementara orang tua mencoba menyelamatkan anak-anak mereka dari kendaraan. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Serangan Iran ke Israel Mengganggu Penerbangan Global


Gubernur Estahban, Yousef Kargar mengatakan, “Sekitar pukul 17.00 kemarin, hujan lebat di bagian tengah Kabupaten Estahban menyebabkan banjir,” menurut kantor berita negara IRNA.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Estahban terletak 174 kilometer (108 mill) di sebelah timur ibu kota Provinsi Shiraz. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Tragedi itu terjadi pada akhir pekan musim panas di Iran, ketika keluarga cenderung pergi ke daerah yang lebih dingin seperti tepi sungai, tepi danau, dan lembah. 


“Sejumlah masyarakat lokal dan wisatawan (dari daerah lain) yang pergi ke tepi sungai dan berada di dasar sungai terjebak dalam banjir karena naiknya permukaan air,” tambah Kargar. 


Iran telah mengalami kekeringan berulang selama dekade terakhir, tetapi juga banjir biasa, sebuah fenomena yang diperparah ketika hujan deras turun di bumi yang terpanggang matahari. 

Berita Lainnya:
Bayi di Gaza Lahir dari Ibu yang Sudah Meninggal Dunia


Foto-foto yang dirilis Bulan Sabit Merah Iran menunjukkan para penyelamat berjalan di tanah kering yang retak sementara yang lain bekerja di antara alang-alang. 


Pada 2019, banjir besar di selatan negara itu menewaskan sedikitnya 76 orang dan menyebabkan kerusakan yang diperkirakan lebih dari Rp 29 triliun.  


Pada Januari dua orang awalnya dilaporkan tewas dalam banjir bandang di Fars ketika hujan lebat melanda daerah itu, tetapi jumlah korban meningkat menjadi setidaknya delapan di sana dan di tempat lain di selatan Iran.


Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim memperkuat cuaca ekstrem, termasuk kekeringan serta potensi peningkatan intensitas badai hujan.  

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi