Selasa, 21/05/2024 - 08:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Makanan Ultra Proses Bikin Pria Berisiko Tinggi Idap Kanker Kolorektal

Makanan ultra proses terkenal tinggi gula tambahan dan minim serat.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Pria yang secara teratur mengonsumsi makanan ultra proses seperti soda, es krim, sosis, dan ayam goreng berisiko lebih tinggi terkena kanker kolorektal. Hal ini merujuk pada sebuah studi yang diterbitkan pada Rabu (31/8/2022) di British Medical Journal.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Studi ini menunjukkan bahwa pria AS memiliki risiko 29 persen lebih besar untuk didiagnosis menderita kanker kolorektal jika mereka mengonsumsi makanan olahan dalam jumlah besar. Sementara itu, wanita tidak mengikuti pola yang sama.

Berita Lainnya:
Makin Banyak yang Kena Kanker di Usia Muda, Mengapa Orang Zaman Sekarang Lebih Berisiko?

Salah satu penyebab utama kematian akibat kanker di dunia adalah kanker kolorektal. Selain itu, lebih dari setengah kalori harian yang dikonsumsi oleh orang dewasa AS berasal dari makanan ultra proses.


Penulis studi Lu Wang menjelaskan bahwa daging olahan yang sebagian besar termasuk dalam kategori makanan ultra proses merupakan faktor risiko terbesar untuk kanker kolorektal. Makanan ultra proses juga tinggi gula tambahan dan rendah serat sehingga berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan obesitas.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Kemenkes koleksi 4.000 Data Genomik untuk Pantau Beragam Penyakit Genetik di Indonesia


“Obesitas merupakan faktor risiko yang mapan untuk kanker kolorektal,” kata Wang, seperti dilansir Fox News, Jumat (2/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi