Senin, 29/04/2024 - 23:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALPALESTINA

Keluarga Siswa Palestina Protes Perubahan Kurikulum Oleh Israel

ADVERTISEMENTS

Israel dinilai telah mendistorsi buku teks Palestina.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 YERUSALEM — Keluarga siswa Palestina di sekolah Al Iman di Yerusalem menggelar aksi protes menentang perubahan kurikulum pendidikan oleh Israel. Para pengunjuk rasa mengatakan, Israel telah mendistorsi buku teks Palestina. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Itu menghapus identitas Palestina dari kurikulum Palestina,” kata salah satu keluarga siswa, dilansir Middle East Monitor, Selasa (20/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Para pengunjuk rasa menggelar aksi protes di depan kantor pemerintahan Kota Beit Hanina. Mereka membuat spanduk dengan tulisan, “Kami menolak buku teks Israel.”

ADVERTISEMENTS


Sebelumnya pada tanggal 28 Juli, Menteri Pendidikan Israel Yifat Shasha-Biton mencabut izin operasi permanen dari enam sekolah Al Iman di Yerusalem Timur. Pencabutan itu dilakukan dengan dalih bahwa kurikulum mereka berisi hasutan berbahaya terhadap pemerintah dan tentara Israel.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Gerak Cepat Biden Tanda Tangani Legislasi Bantuan untuk Ukraina


Keenam sekolah tersebut akan diberikan lisensi bersyarat selama satu tahun untuk mengubah kurikulum mereka. Jika tidak mengubah kurikulum mkaa sekolah Palestina itu akan kehilangan lisensi sepenuhnya.


Sejumlah kota Israel di Yerusalem mencetak ulang buku pelajaran untuk sekolah Palestina. Pencetakan ulang buku tersebut dilakukan setelah Israel menghapus sejarah yang berhubungan dengan identitas Palestina, termasuk perisitwa Nakba, tahanan, agresi Israel dan petunjuk bahwa Yerusalem Timur adalah ibu kota negara Palestina masa depan.

Berita Lainnya:
Menteri Palestina: Pasukan Israel Sengaja Targetkan Perempuan dan Anak-Anak


“Keluarga Yerusalem berkumpul di sini untuk mengirim pesan yang jelas. Kami adalah keluarga dari generasi masa depan yang akan mempertahankan kota ini. Kami tidak menerima domestikasi pemikiran anak-anak kami,” ujar seorang pengunjuk rasa, Tareq Okosh dalam orasinya.


“Kami tidak mengizinkan identitas anak-anak kami ditawan di tangan pendudukan Israel. Kami tidak akan membiarkan siapa pun membuat mereka lupa bahwa mereka adalah orang Palestina, Arab, dan Muslim yang memegang bendera membela tempat-tempat suci di kota ini,” kata Okosh menambahkan. 


Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi