Selasa, 30/04/2024 - 02:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

BNI Salurkan Rp 7,51 Triliun Fasilitas Kredit Lima Perusahaan

ADVERTISEMENTS

Fasilitas pinjaman tersebut berjangka waktu tiga tahun dan bersifat clean basis

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA– PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah melakukan penandatangan perjanjian fasilitas pinjaman senilai 500 juta dolar AS atau Rp 7,51 triliun (kurs Rp 15.034,7 per dolar AS). Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi tersebut dilakukan pada 19 September 2022 dengan nomor surat KMP/7/4681.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Sekretaris Perusahaan BNI Okki Rushartomo mengatakan perseroan telah menandatangani Facility Agreement atas fasilitas pinjaman sebesar 500 juta dolar AS dengan lima perusahaan, di antaranya Bank of China (Hongkong) Ltd., Citigroup Global Markets Asia Ltd., CTBC Bank Co. Ltd., Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd., dan United Overseas Bank Ltd. yang bertindak sebagai Mandated Lead Arrangers & Bookrunners (MLAB). “Adapun yang bertindak sebagai agen fasilitas pinjaman adalah CTBC Bank Co. Ltd.,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Sabtu (24/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Waskita Beton Berhasil Cetak Laba pada 2023
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Menurutnya fasilitas pinjaman tersebut berjangka waktu tiga tahun dan bersifat clean basis (tanpa jaminan). Lebih lanjut, fasilitas pinjaman tersebut juga akan digunakan antara lain pembiayaan kembali utang yang telah ada (debt refinancing).

ADVERTISEMENTS


Jika menilik laporan keuangan perseroan, sepanjang paruh pertama 2022, bank pelat merah bersandi saham BBNI itu membukukan penyaluran kredit sebesar Rp 620,42 triliun atau naik 8,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Pencairan kredit mengalami pertumbuhan dari Rp 59,3 triliun menjadi Rp 74,3 triliun, yang utamanya disalurkan kepada top tier debitur korporasi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Di Tengah Isu Boikot, Unilever Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun


Lebih lanjut, akselerasi penyaluran kredit ini menjadikan pembiayaan ke segmen korporasi swasta tumbuh 14,7 persen yoy menjadi Rp 205,3 triliun, mengekor segmen large commercial naik 31,2 persen yoy menjadi Rp 48,5 triliun, segmen small juga tumbuh 10,2 persen yoy dengan nilai kredit Rp 100,2 triliun. Secara keseluruhan, kredit di sektor business banking tumbuh 7,7 persen yoy menjadi Rp 512,3 triliun.


Dari sisi kredit konsumer, perseroan mencetak kinerja pada bisnis kredit payroll dengan pertumbuhan 19,6 persen yoy menjadi Rp 39,1 triliun dan kredit pemilikan rumah atau KPR meningkat 7,6 persen yoy menjadi Rp 51,2 triliun pada semester I 2022. 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi