Minggu, 05/05/2024 - 05:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

OTOMOTIF
OTOMOTIF

IMX Dukung Semangat Elektrifikasi Lewat Industri Modifikasi

ADVERTISEMENTS

NMAA berkolaborasi dengan Pemerintah Indonesia dalam penyusunan SKKNI

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA–Elektrifikasi kendaraan bermotor saat ini terus jadi perhatian. Urgensinya pun kian mencuat setelah harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Selain jadi perhatian pabrikan, elektrifikasi juga mendapat atensi dari industri modifikasi. Founder National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) sekaligus Project Director Indonesia Modification Expo (IMX), Andre Mulyadi mengatakan, industri modifikasi menyadari pentingnya penerapan elektrifikasi dalam kendaraan demi bisa menghadirkan kendaraan yang ramah lingkungan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Dari aspek modifikator, kami mendukung elektrifikasi lewat modifikasi mesin konvensional menjadi kendaraan listrik atau yang biasa disebut dengan konversi. Sehingga, industri modifikasi bisa mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang ingin melalukan konversi,” kata Andre kepada Republika.co.id saat dijumpai dalam IMX 2022 di Jakarta akhir pekan lalu.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Menurutnya, untuk mendukung elektrifikasi, NMAA berkolaborasi dengan Pemerintah Indonesia dalam penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Lewat standar itu, diharapkan para pelaku industri modifikasi bisa memberikan peran yang optimal dalam mendukung proses konversi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Lakukan Hal Ini Jika Kelamaan Meninggalkan Mobil Saat Mudik


“SKKNI menyasar para pelaku industri modifikasi terutama para mekanik. Dengan adanya SKKNI, maka para mekanik yang telah memiliki bekal dan pengalaman terkait konvensional juga memiliki kompetensi terkait kendaraan listrik,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Diharapkan, nantinya mekanik tersebut bisa mengakomodasi kebutuhan modifikasi elektrifikasi dengan baik. Sehingga, konversi itu bisa menghasilkan kendaraan listrik yang optimal baik dari aspek safety, kepraktisan maupun performa.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Dalam IMX 2022 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) sendiri, para pecinta modifikasi juga disuguhkan oleh hasil konversi yang dilakukan oleh rumah modifikasi asal Yogyakarta bernama Kupu-Kupu Malam. Dalam pameran yand didukung oleh OLX Autos itu, Kupu-Kupu Malam menyajikan perpaduan antara teknologi electric vehicle (EV) dengan nuansa klasik lewat mobil Volkswagen (VW).


Lewat proses konversi, mobil klasik itu disulap jadi mobil listrik dengan dinamo 50 kW. Dengan begitu, mobil VW Beetle 1965 yang telah berubah wujud jadi VW Karmann Ghia itu hadir sebagai mobil listrik 100 persen berkemampuan 69 daya kuda.

Berita Lainnya:
Sambut Positif Kendaraan Elektrifikasi, Toyota Hybrid Jadi Incaran Masyarakat Indonesia


Melihat hal ini, Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo pun berharap agar kedepanya konversi bisa jadi kiblat industri modifikasi Tanah Air. “Dengan begitu, industri modifikasi bisa jadi pahlawan bangsa karena bisa berperan dalam menakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang digunakan dalam konsumsi BBM,” kata Bambang Soesatyo dalam pembukaan IMX 2022.


Untuk mendorong peran industri modifikasi dalam konversi kendaraan, IMI pun telah melakukan pertemuan dengan sejumlah kementerian dan kepolisian. Lewat pertemuan itu, IMI mendorong agar nantinya acuan identitas kendaraan tak lagi mengandalkan nomor rangka dan nomor mesin.


Karena, jika mengandalkan kedua identitas tersebut, maka hal itu akan menghambat penerapan konversi karena kendaraan konversi sudah tak lagi memiliki nomor mesin.


“Sehingga, identitas kendaraan bisa mengandalkan acuan dari nomor rangka saja untuk mengakomodasi kendaraan hasil konversi. Tentu hal ini perlu dipayungi dengan regulasi yang tepat sehingga bisa memberikan dampak positif yang lebih luas,” ujarnya.


 


 


 


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi