Selasa, 30/04/2024 - 04:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

4 Cobaan Nabi Muhammad yang Membuatnya Lebih Kuat

ADVERTISEMENTS

Nabi Muhammad tetap kuat dan tidak menyerah mengatasi ujiannya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Nabi Muhammad SAW pernah mengalami kesulitan yang luar biasa dalam hidupnya. Namun, ia tetap kuat dan tidak menyerah dalam menyelesaikan permasalahan dan kesulitan tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Dilansir dari About Islam, ujian itu sesuai dengan keimanan seseorang yang paling berat ujiannya di antara manusia adalah para Nabi, kemudian yang terbaik berikutnya dan yang terbaik berikutnya. Nabi Muhammad yang diberkati menjalani kehidupan di bawah naungan ayat-ayat di mana Allah berfirman:

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


‘Dan sesungguhnya Kami akan menguji kamu dengan ketakutan, kelaparan, kehilangan harta, jiwa dan buah-buahan, tetapi berilah kabar gembira kepada As-Saabiron (sabar)’.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Sembilan Karomah Sahabat Nabi


Berikut empat cobaan Nabi Muhammad yang membuatnya lebih kuat.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


1. Anak Yatim


Kehidupan Nabi Muhammad SAW sulit sejak tahap awal. Dia terlahir sebagai yatim piatu, dan ibunya tidak hidup lebih lama lagi. Namun, menjadi yatim piatu adalah berkah tersembunyi.


Pengaruhnya terhadap Nabi Muhammad SAW sangat luar biasa. Dia menjadi orang yang lebih kuat, baik secara spiritual maupun mental, mempersiapkannya untuk misi mulianya sebagai seorang Nabi, yang akan segera datang.


2. Kematian Setelah Kematian


Nabi Muhammad SAW pindah ke rumah pamannya Abu Thalib dan mulai bekerja dengan perdagangan dimana ia bertemu istrinya Khadijah. Segera terlihat bahwa, Allah telah memilihnya untuk sebuah misi besar, yaitu kenabian.

Berita Lainnya:
Meski THR Cair, Allah Perintahkan Jangan Belanja Berlebihan 


Khadijah berdiri di sisinya, menawarkan tidak hanya dukungan emosional tetapi juga dukungan finansial kepada suaminya dan Komunitas Muslim yang baru. Abu Thalib adalah pelindung yang kuat dari keponakannya dalam menghadapi ancaman kejam dari kaum pagan Makkah.


Lagi-lagi kematian orang-orang terkasih sering terjadi. Dia kehilangan paman dan istri tercinta Khadijah di tahun yang sama, tahun kesedihan. Apalagi keturunannya semua mati dalam hidupnya, kecuali Fatimah.


Apakah ini membuat Nabi Muhammad SAW menyimpan dendam dengan keputusan Tuhannya? sebaliknya, keseimbangan menjadi Nabi Muhammad yang taat dan ayah yang berhati lembut termanifestasi dengan indah.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi