Selasa, 21/05/2024 - 05:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Korban Tewas Serangan Rudal Rusia di Ukraina Bertambah Jadi 19 Orang

Jumlah korban luka dalam serangan-serangan rudal Rusia mencapai 105 orang

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

  ANKARA — Korban tewas dalam serangan terbaru Rusia di Ukraina bertambah menjadi 19 orang dan puluhan lainnya menderita luka-luka, menurut layanan darurat negara itu pada Selasa (11/10/2022)

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Jumlah orang yang terluka dalam serangan rudal Rusia, yang dimulai pada hari Senin, mencapai 105 orang, kata Layanan Darurat Ukraina dalam sebuah pernyataan.

Badan darurat Ukraina mengatakan pasokan listrik ke 3.571 permukiman di wilayah Poltava, Sumy, Ternopil, Lviv, Kiev dan Khmelnytskyi telah kembali seperti semula. Tetapi 301 permukiman di wilayah Kyiv, Lviv, Sumy, Ternopil, dan Khmelnytsky belum teraliri listrik.

Berita Lainnya:
Zelenskyy: Ukraina Membutuhkan Lebih Banyak Senjata untuk Hentikan Kemajuan Rusia

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin malam mengatakan semua target di Ukraina, termasuk komando militer, komunikasi, dan fasilitas energi, dihantam dengan senjata presisi tinggi.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Presiden Vladimir Putin mengatakan serangan itu sebagai tanggapan atas ledakan di Jembatan Kerch, yang menghubungkan Semenanjung Krimea dengan Rusia, dan “serangan teroris” lainnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Namun Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan Putin tidak “terprovokasi” oleh serangan jembatan, karena “Rusia terus-menerus menyerang Ukraina dengan rudal.”

Berita Lainnya:
Komisioner HAM PBB: Perintah Evakuasi Rafah tidak Manusiawi

“Putin putus asa karena kekalahan di medan perang dan menggunakan teror rudal untuk mencoba mengubah laju perang yang menguntungkannya,” kata dia di Twitter.

ADVERTISEMENTS

Serangan terbaru telah dikutuk oleh pejabat Ukraina dan negara-negara Barat, yang bersumpah akan terus mendukung Kyiv.

ADVERTISEMENTS

Rusia memulai “operasi militer khusus” di Ukraina pada Februari. Dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Ukraina melancarkan serangan balasan, sementara Moskow memanggil lebih banyak pasukan cadangan dan mencaplok empat wilayah Ukraina ke dalam wilayah Federasi Rusia.

 

sumber :

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi