Jumat, 26/04/2024 - 11:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tembus Level Prapandemi

ADVERTISEMENTS

Tren pemulihan ekonomi RI merupakan salah satu yang terkuat di antara negara G20

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Pemerintah menyebut kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas level praprandemi. Tercatat pertumbuhan ekonomi di atas lima persen selama empat kuartal berturut-turut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan jika diakumulasikan level produk domestik bruto (PDB) riil Indonesia dari kuartal I sampai III 2022 telah mencapai 6,6 persen.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Ini termasuk pemulihan yang relatif kuat dan cepat, dibandingkan banyak negara lain, yang bahkan masih belum. Inggris termasuk yang paling telat, sampai hari ini mereka belum pulih sampai ke level pra pandemi. Thailand dan Jepang masih berada di bawah level pra pandemi,” ujarnya saat konferensi pers APBN KiTA November 2022, Kamis (24/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pos Indonesia Beri Kemudahan Bayar Tiket Kereta atau Pesawat


Menurutnya tren pemulihan ekonomi Indonesia pun merupakan salah satu yang terkuat di antara negara G20 dan Asean-6. Adapun tren pemulihan yang sama juga terjadi di sejumlah negara berkembang lainnya, seperti di Malaysia, Vietnam, dan Filipina.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Sebaliknya, negara yang relatif maju, yang tingkat inflasi dan suku bunganya meningkat tinggi, justru mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang melambat pada kuartal ketiga tahun ini.

Berita Lainnya:
Empat Menteri Jokowi Sambangi Rumah Megawati pada Hari Pertama Lebaran


“Negara yang relatif maju, yang inflasinya tinggi dan kenaikan suku bunganya sudah tinggi, perekonomiannya mulai mendingin. Inggris bahkan hanya mencatatkan pertumbuhan ekonomi 2,4 per kuartal III, Italia 2,6 persen, Prancis bahkan hanya satu persen, seluruh Uni Eropa tumbuh 2,1 persen,” katanya.


Kemudian perekonomian Amerika Serikat (AS) pun mencatatkan pertumbuhan sebesar 1,8 persen per kuartal III 2022. Menurutnya, hal itu menggambarkan memerangi inflasi dengan kenaikan suku bunga secara tidak langsung menyebabkan kinerja ekonomi menjadi terpengaruh.


“Tantangan ini yang akan terus dihadapi pada 2022 dan 2023 mendatang,” ucapnya

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi