Sabtu, 27/04/2024 - 00:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pesan LaNyalla Ke Luhut: Publik Mulai Marah, Setop Polemik Penundaan Pemilu dan Jokowi 3 Periode

ADVERTISEMENTS

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menegaskan wacana penundaan Pemilu 2024 bisa memicu kemarahan publik. Karena itu ia meminta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan tidak meneruskan polemik penundaan pemilu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Permintaan itu menjadi kesekian kali dari LaNyalla. Sebelumnya ia juga pernah mengingatkan Luhut perihal serupa.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Demi kebaikan bangsa dan negara, saya ingatkan agar Menko Luhut tidak meneruskan polemik ini. Selain melanggar aturan benegara, polemik ini membahayakan bangsa Indonesia. Indikasi kemarahan publik mulai terlihat jika ini diteruskan,” kata LaNyalla dalam keterangannya, Minggu (3/4/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

LaNyalla lantas menyoroti adanya dukunhan tiga periode Jokowi dari Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia atau Apdesi.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Politikus Senior Golkar Ungkap Hambatan Terwujudnya Pertemuan Prabowo-Megawati

Berdasarkan analisa Big Data yang diklaim LaNyalla milik DPD, ada kecenderungan masyarakat senang dengan deklarasi Jokowi tiga periode turun dari 28% menjadi 23%.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Dukungan yang dilakukan oleh beberapa kepala desa kemarin, agar pemerintahan Joko Widodo dilanjutkan menjadi tiga periode justru menurunkan tingkat kegembiraan masyarakat hanya pada posisi 23% dari sebelumnya 28% untuk isu yang sama,” ujar LaNyalla.

Sementara itu masih berdasarkan Big Data, LaNyalla mengatakan perasaan masyarakat kekinian mengalami peningkatan, seiring dengan sentimen publik karena permasalahan ekonomi.

“Dari pantauan Big Data DPD RI, naiknya harga-harga kebutuhan pokok dan rencana kenaikan LPG 3 KG meningkatkan perasaan takut masyarakat sebesar 10%,” kata LaNyalla.

Ia menegaskan ada bahaya dari polemik penundaan Pemilu apabila memamg diteruskan, yakni kemarahan rakyat. Mengingat arah wacana tersebut untuk melanggengkan kepemimpinan Jokowi di periode ketiga.

Berita Lainnya:
Mahfud Kutip Pernyataan Yusril Soal Mahkamah Kalkulator, Yusril: Tidak Tepat!

“Bulan Maret lalu saya sudah ingatkan Luhut soal klaim 110 juta pengguna media sosial membahas penundaan pemilu 2024 dan adanya potensi kemarahan publik. Saat itu, skor emosi marah publik mencapai angka 8%. Saat ini skor marah publik meningkat menjadi 12%,” kata LaNyalla.

Potensi kemarahan publik itu diprediksi akan melahirkan aksi-akai lanjutan, semisal aksi turun ke jalan.

“Kita lihat mahasiswa mulai bergerak turun ke jalan. Ini menunjukkan jika indikator yang dipakai oleh DPD RI bersesuaian dengan fakta di lapangan. Jika rencana penundaan pemilu 2024 terus digulirkan, tingkat kemarahan publik bisa makin meluas,” imbuh dia.

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi