Jumat, 26/04/2024 - 10:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

AS Ancam Sanksi China Jika Bantu Rusia di Ukraina

ADVERTISEMENTS

Pekan ini China mengatakan ingin terus memperkuat hubungan strategis dengan Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 BRUSSELS — Amerika Serikat (AS) mengancam menjatuhkan sanksi ke China jika negara tersebut berani memberikan dukungan material kepada Rusia dalam peperangan di Ukraina. Peringatan itu muncul setelah Beijing menyampaikan bahwa mereka berniat terus memperkuat hubungan strategis dengan Moskow.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman mengungkapkan, China tidak membantu situasi di Ukraina dengan melakukan hal-hal seperti memperkuat kampanye disinformasi Rusia. Sherman berharap China dapat memetik pelajaran dari perang Rusia, termasuk bahwa ia tidak dapat memisahkan AS dari sekutunya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Mereka (China) telah melihat apa yang telah kami lakukan dalam hal sanksi, kontrol ekspor, penunjukan, vis-a-vis Rusia, jadi itu harus memberi mereka gambaran tentang menu yang dapat kami pilih jika memang China akan memberikan dukungan material,” kata Sherman dalam sebuah acara yang digelar kelompok Friends of Europe di Brussels, Belgia, Kamis (21/4/2022), dilaporkan Bloomberg.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Menengok Perhelatan Beijing International Film Festival


Pekan ini China mengatakan ingin terus memperkuat hubungan strategis dengan Rusia. Beijing menyebut hubungannya dengan Moskow tetap solid meskipun ada tudingan dan kekhawatiran bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah melakukan kejahatan perang di Ukraina. Kendati demikian, hingga kini perusahaan-perusahaan China tetap mematuhi sanksi yang dijatuhkan Barat, termasuk AS, ke Rusia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Dalam acara yang digelar Friends of Europe, Sherman turut menyampaikan keinginan AS untuk membantu India meminimalisasi ketergantungannya pada produk persenjataan Rusia. Hal itu mengingat dampak sanksi global terhadap industri senjata Rusia. “Mereka (India) memahami bahwa militer mereka, yang dibangun di atas senjata Rusia, mungkin tidak memiliki masa depan dengan senjata Rusia lagi karena sanksi kami telah menarik kembali kompleks industri militer Rusia, dan itu tidak akan kembali dalam waktu dekat,” ucapnya.

Berita Lainnya:
Israel Bunuh Tiga Putra dan Dua Cucu Pemimpin Hamas


Awal bulan ini Perdana Menteri India Narendra Modi telah menyampaikan kepada Presiden AS Joe Biden tentang kebutuhan negaranya membeli persenjataan Rusia. Persenjataan itu dibutuhkan untuk mengamankan wilayah perbatasannya dengan China. Menurut Modi, alternatif pembelian persenjataan selain dari Rusia terlalu mahal harganya.


Sementara terkait konflik di Ukraina, India memiliki pandangan yang mirip dengan China. India mendukung seruan gencatan senjata dan solusi diplomatik. Namun mereka abstain dalam pemungutan suara rancangan resolusi yang mengutuk aksi atau tindakan Rusia di Ukraina.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi