Kamis, 30/05/2024 - 07:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Mantan Menko Ekuin: Bang Luhut Ini kan Pintar, Kok Cita-citanya Cuma Mau Jadi Harmoko Jilid 2?

BANDA ACEH -Otak di balik kekacauan sosial, politik, hingga ekonomi nasional, yang terjadi saat pemerintahan Presiden Joko Widodo berjalan 8 tahun, tertuju kepada sosok Luhut Binsar Pandjaitan.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Bagaimana tidak, dalam beberapa pekan terakhir nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu jadi trending di Twitter. Mulai dari perbincangan isu penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, hingga isu masalah minyak goreng.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Tak heran jika akhirnya publik menganggap Luhut sebagai dalang dari semua permasalahan yang muncul belakangan ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Bahkan, kekecewaan yang begitu besar ditunjukkan mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Dr Rizal Ramli.

Rizal Ramli yang sudah bertahun-tahun lamanya mengenal dan bahkan bekerja bersama Luhut di pemerintahan melihat gelagat ingin berkuasa yang terlalu besar dari Luhut.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Menurut RR, sapaan Rizal Ramli, sifat ambisius yang dimiliki Luhut sudah hampir-hampir mirip dengan tokoh politik Partai Golkar zaman Presiden kedua RI Soeharto, yang juga pernah menjabat Menteri Penerangan yaitu Harmoko.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Kemiripan Luhut dengan Harmoko, dipaparkan RR, begitu mirip dalam hal memanfaatkan pemimpin pemerintahan untuk tetap bisa berkuasa dalam jangka waktu yang lama.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Krisis Pengangguran Gen Z: Ancaman Serius Bagi Bonus Demografi Indonesia 2045

“Teman saya ini, Bang Luhut, kan pintar ya. Kok cita-citanya rendah banget, cuma mau jadi Harmoko jilid 2,” ujar Rizal dalam kanal Youtube “Total Politik” yang dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (30/4).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
ADVERTISEMENTS

Angin surga yang diberikan Harmoko kepada Soeharto diembuskan sebelum tragedi 1998. Hal itu diingat betul oleh RR. Karena pada saat yang sama ia juga mengetahui cerita bahwa Soeharto sebenarnya sudah ingin mundur dari kontestasi Pemilu 1997.

ADVERTISEMENTS

“Ingat enggak Harmoko? Pak Harto itu waktu Ibu Tien meninggal sudah dibujuk (sebelumnya) sama Ibu Tien ‘Mas jangan maju lagi, ngurusin cucu saja sama anak-anak.” Pak Harto setuju,” ungkapnya.

Pada saat yang sama, RR juga ingat Soeharto mendapat kunjungan dari Presiden Amerika Serikat kala itu, Bill Clinton. Dalam pertemuan itu dia diingatkan agar tak usah lagi ikut pada Pemilu 1997, supaya Indonesia melakukan transisi politik ke era demokratik.

“Tapi Golkar terus saja ngangkat, ‘Pak Harto harus maju lagi, enggak ada pilihan. Pemimpin Indonesia harus Pak Harto’. Dimobilisasilah acara Golkar di seluruh Indonesia supaya tetap dukung Pak Harto,” paparnya.

Dalam upaya Golkar memobilisasi dukungan untuk Soeharto pada Pemilu 1997, Rizal menuturkan, presiden yang dikenal dengan nama “Bapak Pembangunan” ini menolak diusung menjadi capres saat menghadiri mobilisasi dukungan di Pekanbaru, Riau.

Berita Lainnya:
Kronologi Kepala Bandar Udara Sangia Nibandera Ajak YouTuber Korea ke Hotel

“Soeharto bilang, ‘mohon maaf, saya ini sudah setop, tua, ompong, pikun, peot, jangan saya lagi’,” imbuh Rizal.

Tapi sayangnya, sang pembisik kuat Soeharto, Harmoko, justru terus melakukan siasat politik agar Pemilu 1997 bisa memenangkan Soeharto kembali menjadi presiden.

“Jadi, Harmoko dan Golkar dengan ngangkat-ngangkat Pak Harto akhirnya menciptakan tragedi Soeharto harus jatuh secara enggak enak,” lanjut mantan Kepala Bulog ini.

Dari cerita pengalaman kejatuhan Soeharto itu, Rizal menduga kali ini Luhut menjadi sosok pembisik Jokowi supaya melanjutkan kepemimpinan Indonesia untuk periode ketiga, meskipun pada faktanya konstitusi hanya membatasi 2 periode.

“Lah kok teman saya, Luhut Pandjaitan mau jadi Harmoko jilid 2. Bang, sudah lah, Bang, setop. Itu ambisi you pribadi, karena you terlalu banyak kepentingan bisnis. Terlalu ingin terus berkuasa. Sudahlah, berhenti. Kita kembangkan demokrasi,” ajaknya.

“Abang kan muridnya Gus Dur, guru Mahfud dan kita semua. Tapi kayaknya waktu Gus Dur kuliah demokrasi, tentang good government abang kayaknya enggak hadir tuh kuliahnya, absen kuliah dia. Jadi saya mohon sudahlah. Otak di belakang ini namanya Luhut Pandjaitan. It’s time to stop, jangan ngeyel terus,” tandasnya. 

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi