Selasa, 30/04/2024 - 00:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pengamat Ini Analisa Perebutan Tiket Antara Putra Jokowi dengan Putra Kepala BIN Budi Gunawan

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Pengamat politik Rico Marbun mengungkap ada kemungkinan perebutan tiket Pilgub Jateng antara putra sulung Presiden Jokowi dengan putra Kepala BIN Budi Gunawan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Pencalonan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, pada Pilgub Jawa Tengah 2024 nanti terancam kandas, mengingat ada kandidat lain yang berpotensi menjadi cagub yang diusung PDIP.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Nama kandidat lain tersebut disebut-sebut memiliki hubungan darah dengan salah seorang yang dekat dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dia adalah putra Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Mochamad Herviano yang kini tengah menjadi Anggota DPR RI dan juga sebagai Ketua Umum Banteng Muda Indonesia.

ADVERTISEMENTS

Menariknya, Direktur Eksekutif Median Rico Marbun menganalisa kemungkinan perebutan tiket partai oleh dua sosok kader PDIP tersebut bakal berkaitan dengan suksesi pencalonan sosok elite di PDIP untuk Pilpres 2024 mendatang.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris karena Mengandung Plastik dan Logam

Rico menduga demikian lantaran melihat pengalaman Pilwalkot Solo pada 2020 lalu. Di mana terjadi rivalitas sesama kader PDIP yaitu Achmad purnomo dengan Gibran.

Akan tetapi, justru putra Jokowi yang diusung PDIP padahal Purnomo yang memiliki elektabilitas tinggi.

“Kita ingat dulu elektabilitas petahana Pak Purnomo lebih unggul ketimbang Gibran sebelum Pilkada. Tapi kan ternyata leverage politik yang jauh lebih besar membuat Gibran menjadi kandidat terfavorit oleh PDIP,” ujar Rico, Sabtu (7/5).

Di samping itu, Rico juga tak bisa memungkiri adanya tanda-tanda keretakan antara Jokowi dengan Megawati sang ketum partai banteng moncong putih, lantaran berbeda dukungan pencalonan sosok elite untuk Pilpres 2024 mendatang.

Di satu sisi, Jokowi lebih cenderung mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.

Sementara di sisi yang lain, elite PDIP di struktural partai justru cenderung mendukung putri Megawati untuk maju menjadi jagoan Pilpres.

Berita Lainnya:
Jembatan Gantung di Lebak Putus, 15 Warga Terjatuh dan 10 Luka-Luka

Bagi Rico, Selisih paham politik 2024 tersebut bakal ikut mempengaruhi pencalonan kader oleh PDIP di Pilgub Jateng yang notabene merupakan kandang banteng moncong putih.

Sehingga, kesempatan Gibran maju Pilgub Jateng potensi terpotong anak Budi Gunawan yang diketahui belakangan menjadi salah seorang yang dekat dengan Megawati

“Itu (pengalaman leverage politik di Pilwalkot Solo) juga nanti yang akan terjadi pada Pilkada 2024,” tuturnya.

Hanya saja, Rico tak menutup kemungkinan-kemungkinan lain yang bakal muncul dalam waktu ke depannya. Karena leverage politik yang didapat salah seorang calon erat kaitannya dengan dinamika politik yang berjalan.

“Yang menjadi pertanyaan, apakah leverage politik Herviano atau Gibran yang akan lebih kuat pada saat itu?” kata Rico.

“Misalnya, Mbak Puan menjadi capres atau cawapres dari PDIP, dan Pak Jokowi sudah tak lagi menjabat, bisa jadi leverage politik Gibran akan lebih lemah saat itu di tubuh internal PDIP,” tandasnya.

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi